Follow Us

Desain Furnitur IKEA dari Masa ke Masa

Maulina Kadiranti - Senin, 08 September 2014 | 03:21
Desain Furnitur IKEA dari Masa ke Masa
Maulina Kadiranti

Desain Furnitur IKEA dari Masa ke Masa

iDEAonline.co.id - Bagi Anda yang sudah pernah berkunjung ke salah satu toko IKEA, produsen furnitur asal Swedia, pasti mengetahui bahwa IKEA memajang produknya dalam bentuk setting ruang yang lengkap. Ada ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, dan sebagainya. Selain lebih menarik, setting ruang akan mempermudah pengunjung mencari dan membayangkan produk saat ditempatkan dalam rumah.

Ternyata, ini sudah dilakukan pendiri IKEA, Ingvar Kamprad, di tahun 1958, saat ia membuka toko furnitur pertamanya di Älmhult, Småland, Swedia. Pada waktu itu, menjual furnitur dengan cara ini dianggap inovatif. Tak heran, IKEA saat itu menuai sukses dan terus berkembang hingga sekarang.

Beragam setting ruang yang dibuat IKEA pada masa lalu dapat dilihat di museum IKEA yang juga terletak di Älmhult. Di bangunan bernama IKEA Tillsammans ini, pengunjung dapat menyaksikan tren furnitur dunia dari tahun ke tahun. Karena furnitur IKEA sudah sedemikian mendunia, sehingga apa yang tersaji pada setting ruang di tokonya dapat dianggap sebagai tren.

Di awal penelusuran museum, pengunjung dapat menikmati desain retro pada setting ruang di tahun 50-an. Dinding bermotif geometris dengan warna cerah, kursi bersudut tumpul, dan lampu bulat menghiasi area ini.

Selanjutnya, pengunjung dibawa era 60-an dan 70-an, di mana desain furnitur sudah semakin modern. Warna-warna netral seperti cokelat dan abu-abu mulai banyak digunakan.

Tahun 80-an dan 90-an, desain furnitur lebih ekspresif. Warna-warna berani sebagai aksen muncul di tengah warna natural. Bentuk furnitur lebih simpel, namun ditambah permainan detail. Perpaduan material banyak dilakukan, seperti kayu dengan metal atau dengan plastik.

Furnitur-furnitur yang dianggap sebagai "masterpiece" dari tahun ke tahun juga dipamerkan di sini. Tak lupa, katalog-katalog produk IKEA sejak dari tahun 1958 hingga saat ini, dapat disaksikan berderet rapi di museum ini.

Editor : Maulina Kadiranti

Latest