Menyongsong Hari Bangunan Indonesia

iDEAonline.co.id - Menyambut HariBangunan Indonesia yang jatuh pada tanggal 11 November, diadakan seminar Nasional bertema "Menyongsong Masa Depan Konstruksi Indonesia". Acara yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, ini menghadirkan 3 pembicara utama. Pertama, Drajat Hoedajanto dari HAKI, kedua, Naning Adiwoso, Ketua Green Building Council Indonesia, dan terakhir Han Awal, arsitek dari PT Han Awal

Dalam seminar tersebut, ketiga pembicara memaparkan 3 sisi yang berbeda dari dunia banguan. Drajat Hoedajanto menjelaskan tentang pentingnya kontruksi yang standar dan aman untuk bangunan, khususnya di Indonesia yang rawan bencana gempa. Sedangkan Naning Adiwoso memaparkan gerakan Bangunan Hijau yang kini mulai bergeser menjadi Bangunan yang Sehat bagi manusia.

Han Awal, yang menjadi pembicara terakhir, menutup seminar dengan menjelaskan kearifan bangunan lama dalam menanggapi iklim tropis. Dari bangunan lama, pelaku konstruksi era sekarang bisa belajar banyak hal tentang bagaimana mewujudkan bangunan yang nyaman bagi penghuni.

Hari Bangunan Indonesia

Hari Bangunan Indonesia (HBI) sendiri diinisiasi oleh Franciscus Weilerang, seorang pelaku usaha, Daniel Kundjono Adam, Direktur Indocement, dan Handi Irawan, CEO Frontier Consulting Group. HBI dimaksudkan sebagai momentum rutin setiap tahun untuk menumbuhkan kesadaran dalam mengembangkan kualitas bangunan bagi masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik.

Melalui HBI, seluruh pelaku konstruksi seperti arsitek, konsultan, pengembang, kontraktor, industri bahan bangunan, dan akademisi diajak untuk menjaga komitmen dan memberikan edukasi kepada masyarakt tentang standar bangunan yang berkualitas, memiliki durabilitas yang tinggi, sehat, ramah lingkungan serta mencerminkan budaya indonesia.

Pelaku konstruksi juga diharapkan untuk berkolaborasi melakukan pengembangan di bidang konstruksi baik desain, material, metode maupun teknologi untuk menghasilkan bangunan berkualitas dan berkelanjutan. Dengan begitu, masyarakat juga semakin teredukasi tentang pemeliharaan dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia, baik rumah, fasilitas pubilik, maupun infrastruktur.

Foto: Adeline Krisanti