Penulis Tiya Septiawati
iDEAonline - Adisti F. Soegoto M. Psi, Psikolog, BFRP, psikolog anak di Klinik Kancil dan RS Mayapada Lebak Bulus, mengungkapkan, ketika mendekorasi kamar anak, sebaiknya perhatikan karakter si kecil.
“Misalnya, bila anak suka seni, sebaiknya sediakan tembok sekitar 1m atau papan tulis sebagai media untuk anak berkreativitas.
“Pastikan ada bagian kamar yang memang bisa menjadi tempat anak menunjukkan karakternya, hasil karya yang dibuatnya, dan memajang apa- apa yang menjadi hobi atau kesenangannya” tambahnya.
Adisti juga mengingatkan bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Oleh sebab itu, rangsanglah daya pikirnya dengan kegiatan bermain.
Ketika berusia 0-2 tahun, anak belum mengerti mengenai apa yang ia inginkan dan aktivitasnya pun hanya tidur.
Oleh karena itu, yang ia butuhkan adalah suasana kamar yang tenang dan nyaman.
Memasuki usia 2 tahun ke atas, ia mulai mengenal karakter favorit, seperti Hello Kitty atau Strawberry Shortcake untuk anak perempuan dan Toy Story atau Spiderman untuk anak laki-laki.
Membawa karakter favorit mereka ke dalam ruangan tidak harus mengubah atau merenovasi kamarnya.
Cukup hadirkan lewat pernik seperti wallpaper, wall sticker, boneka, mainan, dan benda lainnya.
Bila sudah mencapai usia remaja, di atas 15 tahun, maka anak pun sudah mandiri dan tahu apa yang harus ia hadirkan di kamarnya tersebut.
Yang perlu diingat, anak memiliki kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi, yaitu bagaimana kamar tersebut dapat membentuk identitas dan menjadi media ekspresi anak.