Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Memajang Hasil Karya Bisa Buat Anak lebih Kreatif! Berikut tips Desainer Interior Mengenai Kamar Anak Ideal!

Pipit - Rabu, 28 Februari 2018 | 02:00
Bloglovin
Agustina Sapitri

Bloglovin

Penulis Tiya Septiawati

iDEAonline - Adisti F. Soegoto M. Psi, Psikolog, BFRP, psikolog anak di Klinik Kancil dan RS Mayapada Lebak Bulus, mengungkapkan, ketika mendekorasi kamar anak, sebaiknya perhatikan karakter si kecil.

Foto Tan Rahardian - Lokasi Kediaman Aditya Novian Perdana-Rindy, Komplek Kementerian Perdagangan, Karang Tengah, Tangerang
“Misalnya, bila anak suka seni, sebaiknya sediakan tembok sekitar 1m atau papan tulis sebagai media untuk anak berkreativitas.

Foto Oleh Richard Salampessy
Bisa juga dengan menyediakan satu corner untuk menempelkan karya si anak,” ujar Adisti.

“Pastikan ada bagian kamar yang memang bisa menjadi tempat anak menunjukkan karakternya, hasil karya yang dibuatnya, dan memajang apa- apa yang menjadi hobi atau kesenangannya” tambahnya.

Adisti juga mengingatkan bahwa dunia anak adalah dunia bermain.

Oleh sebab itu, rangsanglah daya pikirnya dengan kegiatan bermain.

RussWittmann.com
Dalam mendesain kamar anak, Dina Hartadi, desainer interior dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), mengatakan, bahwa kamar anak memiliki tahapan gaya yang bisa diterapkan berdasarkan umur mereka.

Ketika berusia 0-2 tahun, anak belum mengerti mengenai apa yang ia inginkan dan aktivitasnya pun hanya tidur.

Oleh karena itu, yang ia butuhkan adalah suasana kamar yang tenang dan nyaman.

Memasuki usia 2 tahun ke atas, ia mulai mengenal karakter favorit, seperti Hello Kitty atau Strawberry Shortcake untuk anak perempuan dan Toy Story atau Spiderman untuk anak laki-laki.

Membawa karakter favorit mereka ke dalam ruangan tidak harus mengubah atau merenovasi kamarnya.

Cukup hadirkan lewat pernik seperti wallpaper, wall sticker, boneka, mainan, dan benda lainnya.

Bila sudah mencapai usia remaja, di atas 15 tahun, maka anak pun sudah mandiri dan tahu apa yang harus ia hadirkan di kamarnya tersebut.

Yang perlu diingat, anak memiliki kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi, yaitu bagaimana kamar tersebut dapat membentuk identitas dan menjadi media ekspresi anak.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular