iDEAonline - Fasad atau muka bangunan merupakan bagian penting dari sebuah arsitektur. Pasalnya, di sinilah titik seseorang pertama kali akan menilai tampilan visual sebuah bangunan - tertarik atau tidak. Arsitek harus berhasil membuat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan bangunan yang dirancangnya.
Ikan Cinta Ini Ternyata Punya Sifat Unik yang Enggak Kita Sangka
Inilah yang dilakukan NUDES design studio. Nuru Karim, pendiri dari NUDES berkerjasama dengan pemilik Bad Café merancang bangunan khususnya pada fasadnya dengan menggunakan 25.992 Polivinil Klorida atau biasa disingkat PVS - bahan konstruksi bangunan yang umumnya digunakan untuk perpipaan, atap dan insulasi kabel listrik.
Penambahan PVS pada fasad dirasa cukup cerdik. Selain PVS terkenal murah, tahan lama, dan mudah dirangkai, secara visual tampilan fasad kafe yang bergelombang pun menjadi tampak keren dan modern. Nuru Karim mengatakan bahwa permukaan fasad bangunan dibuat seperti itu karena terinspirasi oleh susunan anatomi dari kulit manusia.
Dengan desain fasad seperti itu pun membuat cahaya dari luar mudah untuk bergerak turun ke masing-masing tabung. Dan secara mengejutkan, hal tersebut menciptakan cahaya terang sekaligus menenangkan ke ruang interior.
Warna hitam dan putih dari eksterior di lanjutkan ke bagian dalam ruangan, dimana NUDE tetap berfokus kepada desain kasar, tema unfinished, tekstur dengan material asli, dan tentunya desain yang sederhana.
The Bad Café ini berdiri dengan tiga lantai dan tak hanya difungsikan untuk kafe, tetapi juga ada studio yoga, toko, ruang dan teras terbuka. Lantai pertama yang digunakan sebagai kafe akan berubah menjadi ruang yoga saat pukul 19.00.
Untuk itu, di dinding-dinding disertakan ambalan sebagai tempat menaruh alas yoga. Di sini juga difasilitasi ruang untuk acara budaya seperti musik, seni, dan pertunjukan lainnya.