Arsitektur Yunani yang paling dikenal adalah kuil. Orang-orang Yunani menamakan kuil dengan istilah ὁ ναός (ho naós) yang berarti tempat tinggal.
Kuil-kuil paling awal dibangun untuk menghormati dewa-dewa dan dibuat dari bahan-bahan seperti kayu dan bata lumpur, yang sebenarnya tidak bisa bertahan lama. Bentuk dasar dari kuil muncul sebagai ruang sederhana persegi panjang dengan dinding.
BACA JUGA:Yuk Kenalan dengan Arsitektur Gotik, Gaya Arsitektur dari Perancis
Bentuk dasar ini tetap tidak berubah selama berabad-abad. Pada abad ke-8 SM. Arsitektur Yunani mulai bergerak dari bahan-bahan efemeral (kayu, bata lumpur, ilalang) menjadi material permanen (yaitu, batu).
Kuil-kuil Yunani sering dikategorikan berdasarkan denah dasar dan cara penyusunan kolom-kolomnya. Kuil prostyle adalah kuil yang hanya memiliki kolom di bagian depan, sedangkan kuil amphiprostyle memiliki kolom di depan dan belakang.
Kuil dengan susunan peripteral memiliki satu baris kolom yang disusun di sekitar bagian luar bangunan.
Kuil-kuil dipteral hanya memiliki dua baris kolom yang mengelilingi bangunan.
Stoa (στοά)
Stoa adalah istilah arsitektur Yunani yang menggambarkan barisan tiang yang biasanya dirancang untuk penggunaan umum.