Follow Us

85% Menyerang Dewasa, Pahami Penyebab Kanker Darah dari Dry Cleaning

Maulina Kadiranti - Kamis, 16 Agustus 2018 | 11:00
mencuci baju
boutiquecordealinge.com

mencuci baju

Residu zat ini pada pakaian juga bisa membahayakan ginjal," kata Kho Tjin Hok, Lagoon Wet Cleaning Specialist dari Asia Pacific Electrolux Professional dalam acara peluncuran Lagoon Advanced Care di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca juga Timnas Kalah Lawan Palestina, Ternyata Indonesia Punya Rumah Sakit Megah di Jalur Gaza

Ciri utama pakaian yang dicuci menggunakan perc, menurut Kho, adalah meninggalkan bau seperti minyak tanah pada pakaian.

"Bahaya lainnya adalah bahan pakaian jadi mudah terbakar," kata Kho. Untuk pakaian berukuran kecil, sebenarnya kita bisa mencucinya sendiri dengan tangan.

Tetapi, banya juga bahan-bahan yang cukup merepotkan jika dicuci tangan, misalnya bahan wool, gaun pesta yang panjang, atau pun jas. Saat ini tersedia alternatif pencucian bahan-bahan halus di binatu, yaitu wet cleaning.

Ilustrasi Cuci baju
iStockphoto

Ilustrasi Cuci baju

Berbeda dengan dry clean yang memakai zat-zat kimia, sabun yang dipakai dalam cara pencucian ini diklaim ramah lingkungan dan proses pencuciannya menggunakan kemampuan air.

Menurut Kho, metode "mencuci basah" ini pada dasarnya adalah proses pencucian pakaian yang butuh perlakuan khusus dengan mesin cuci yang mampu mencuci secara lembut.

"Mesin cuci Lagoon Wet Cleaning dari Electrolux ini juga bisa dipakai mencuci gaun pengantin, bahan silk, velvet, kristal, dan bahan-bahan delicate lainnya," ujarnya.

Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul Waspadai Bahaya "Dry Cleaning" pada Kesehatan

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest