IDEAonline - Kesuksesan Asian Games 2018 tak terlepas dari renovasi kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta.
Berbagai pihak pun terlibat di dalam renovasi tersebut, baik institusi maupun perorangan.
Salah seorang yang terlibat yaitu Yori Antar.
Arsitek yang dikenal sebagai pendekar arsitektur nusantara ini sukses mengubah taman GBK Senayan menjadi fasilitas ramah kalangan berstandar internasional.
Baca Juga : Dikepung Rumah Tetangga, Sedihnya Pak Eko Tak Bisa Keluar Rumah
Dilansir dari Kompas, Yori mengaku diminta secara personal oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang bertindak selaku Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana Asian Games 2018.
Dia mendapat kepercayaan untuk merenovasi taman di luar stadion menjadi ruang terbuka hijau yang memiliki ciri khas Indonesia.
Pria dengan ciri khas rambut diikat ini dikenal sebagai arsitek yang sering mengunjungi berbagai daerah di Indonesia untuk melestarikan rumah adat.
"Saya sebagai arsitek diminta Pak Basuki untuk membuat master plan koridornya Brief-nya jelas, tolong berikan sentuhan rasa keindonesiaan dalam GBK yang lagi rebranding," ujar Yori Senin (10/8) di Jakarta.
Baca Juga : Seperti di Apartemen, Ini Bentuk Furnitur Untuk Napi Buatan Mahasiswa!
Dia menjelaskan, renovasi yang dilakukan berupa pelebaran taman menjadi ruang terbuka hijau (RTH) sehingga bisa menampung lebih banyak orang untuk beraktivitas.
Setelah dilebarkan, ruang terbuka itu menjadi ruang publik yang bisa digunakan untuk tempat masyarakat berkumpul, berolahraga, berjualan, nonton bareng, dan berbagai kegiatan lain.
"Kami melebarkan koridor itu tiga sampai empat kali lipat. Setelah kami lebarkan, koridor itu jadi ruang publik. Bisa jadi tempat kumpul-kumpul, nobar, ada stan jualan, jadi meriah," ucap Yori. Yori pun mengumpamakan perubahan RTH itu menjadi fasilitas yang tampak lebih feminin.
Baca Juga : Jokowi Tiba di Korea Selatan, Inilah Fakta Istana Tempat Penyambutannya
"Ibaratnya kalau bangunan itu lebih maskulin, taman terbuka ini lebih feminin, dan itu bersinergi," imbuhnya.
Berkat sentuhan keindonesiaannya, kawasan GBK Senayan menarik perhatian dan layak dikenang sebagai lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018. (*)