Follow Us

Inilah Lokasi Alternatif Relokasi Warga Terdampak Gempa Palu, Ada di 3 Kecamatan

iDea Online - Kamis, 11 Oktober 2018 | 09:40
 Warga korban gempa bumi menyelamatkan barang berharga yang masih bisa digunakan di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). Petobo menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa karena dilalui sesar Palu Koro.
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Warga korban gempa bumi menyelamatkan barang berharga yang masih bisa digunakan di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). Petobo menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa karena dilalui sesar Palu Koro.

IDEAonline - Upaya penanganan warga terdampak melalui relokasi sudah menemui titik terang.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/10/2018), tim penanggulangan pasca-bencana Palu, Sigi, dan Donggala terjun langsung ke lokasi terdampak bencana.

Pada kesempatan ini, tim yang dipimpin Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Abdul Kamarzuki, mengidentifikasi lokasi alternatif yang potensial sebagai tempat relokasi.

Lokasi ini nantinya akan dikaji aspek kebencanaannya oleh Badan Geologi dan BMKG untuk memastikan wilayah tersebut bebas dari bencana.

Bencana tersebut meliputi patahan aktif, likuefaksi, longsor, tsunami, banjir, dan mikrozonasi tinggi gempa.

Baca Juga : 2 Cagar Budaya Utuh Setelah Gempa Palu, Salah Satunya Makam Penyiar Agama Islam

Hasil kajian ini akan dituangkan dalam dokumen rencana tata ruang berbasis mitigasi bencana.

Dokumennya akan menjadi dasar pelaksanaan pembangunan hunian tetap (Huntap) serta infastruktur pendukungnya oleh Kementerian PUPR.Dalam memilih lokasi alternatif ada beberapa kriteria yang dikedepankan.

Selain harus bebas dari bahaya bencana, lokasi tersebut juga bukan merupakan sempadan pantai dan sempadan sungai.

Selain itu, lokasi alternatif yang akan digunakan juga tidak berada di hutan lindung atau kawasan lain yang memiliki kelerangan lebih dari 15 persen.

Baca Juga : TERKINI: BNPB Rilis Data Terbaru Gempa dan Tsunami Palu-Donggala

Lebih lanjut, kawasan ini juga harus memiliki akses ke sumber air.

Di samping itu, penguasaan tanah Hak Guna Usaha (HGU) atau Hak Guna Bangunan (HGB) juga harus sudah berakhir.

Berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat lima lokasi alternatif yang tersebar di tiga kecamatan.

Ketiga kecamatan Kecamatan Palu Barat dengan luas 79,30 hektar.

Dua lokasi di Kecamatan Sigi Biromaru seluas 200 hektar dan 217 hektar.

Baca Juga : 800 Rumah Hancur di Kecamatan yang Terdampak Gempa dan Tsunami Palu Terparah

Dua lokasi lagi ada di Kecamatan Palu Timur dengan luas 57 hektar dan 99,63 hektar.

Sebelumnya diberitakan, masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa dan tsunami Sulawesi Tengah akan dimulai awal November 2018.

Rencana itu, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pemimpin penanganan korban gempa dan tsunami Sulteng yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama sejumlah kementerian terkait sedang melakukan pendataan mengenai jumlah kerugian dan kerusakan akibat bencana, juga mendata kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pemerintah Provinsi Sulteng dan pemerintah kota dalam hal ini juga turut andil dalam mencarikan lahan bakal relokasi. (*)

Baca Juga : Sertifkat Tanah Korban Gempa Hilang, Pemerintah Memberi Kemudahan Ini

Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Ini Lima Lokasi Alternatif Relokasi Warga Terdampak Gempa.

Editor : Alfa

Latest