Menurut Arina Jasmine, Gereja Blenduk ini merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Barok dan Neoklasik.
Bangunan utama yang dibuat pada masa Barok dengan elemen utama gereja bernuansa barok, sedangkan bangunan tambahan, yaitu menara, kanopi selatan, dan kubah yang dibuat pada masa Neoklasik.
Gaya Neoklasik juga diperkuat dengan bentuk bangunannya yang simetris, dinding yang tebal, plafon yang tinggi serta lantai marmer.
Pada masa sekarang, Gereja Blenduk menjadi objek wisata Semarang karena arsitekturnya yang menarik.
Selain itu gereja ini juga masih aktif menjadi tempat peribadatan setiap hari Minggu. (*)