Lebih lanjut Iwan pun menambahkan, cek apakah pengembang akan menetap terus setelah proyek selesai atau tidak.
“Banyak properti baru, beli tanah kemahalan, terus membangun properti. Akhirnya agar tetap untung, mematok harga tinggi tapi kualitas bangunan (material, dll) rendah, dan selesai proyek, langsung pergi dari sini,” tambahnya.
Baca Juga : Dituntut Kembalikan Dana, Ini Tanggapan Pengembang Apartemen K2 Park
3. Menawarkan Nilai Lebih
“Beli properti bukan karena dolar per meter persegi saja (harga), tapi juga beli emosional value,” ujar Iwan.
Membangun emosional bisa dilakukan melalui desain. Nyaman tidak ketika masuk rumah.
Sebuah hunian, sangat mungkin harganya sama, tapi kenyamanan yang didapatkan berbeda.
"Itu semua dipengaruhi oleh desain," ujar Iwan.
Terkait dengan desain ini, bisa ditentukan oleh reputasi arsitek yang mendesain, pilihan material yang berkualitas, finishingnya, detail yang sempurna untuk kenyamanan penggunaan dan bertinggal, dan keleluasaan lahan dan layoutnya.
Bahkan, tak hanya terkait dengan masalah fisik dan tampilan, pengembang yang menawarkan value lebih, juga akan memikirkan sisi sosial bagi penghuni dalam bertinggal sehingga akan menghadirkan ruang-ruang komunal (digunakan bersama) untuk sosialisasi penghuninya.
Baca Juga : Ingin Memulai Bisnis Properti? Simak Dulu 3 Tips Ini Agar Sukses