Follow Us

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Rebi - Minggu, 21 Oktober 2018 | 19:30
Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
weirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

IDEAonline - IDEA Lovers mungkin pernah berkendara dan ternyata tersesat menuju daerah yang tidak diketahui sama sekali.

Hal tersebut tentu sangat menyebalkan, alih-alih buntu, IDEA Lovers berakhir di salah satu daerah 'antah berantah'.

Namun, sebuah stasiun kereta bawah tanah di Tiongkok menunjukkan bahwa situasinya bisa jauh lebih aneh.

Stasiun ini dibangun di sebuah daerah 'antah berantah' dan tampilan luarnya begitu menyeramkan.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
weirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Baca Juga : Habiskan Dana 705 Juta Dollar, Stadion Ini Dibangun di Atas Stasiun

Tiongkok merupakan salah satu negara yang mengalami lonjakan populasi.

Pemerintah kemudian mencoba untuk membangun infrastruktur di negara tersebut, salah satunya adalah stasiun bawah tanah.

Kereta bawah tanah adalah harapan baru bagi Tiongkok yang berguna untuk memobiliasi penduduk.

Salah satu stasiun kereta bawah tanah yang dibangun adalah stasiun 'antah berantah' tersebut.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
weirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Baca Juga : Mengintip Stasiun LRT Velodrome Rawamangun, Adem Meski Tak Pakai AC

Sebenarnya stasiun tersebut dibangun di kota Chonqing, Cina Barat Daya.

Karena lingkungannya benar-benar belum berkembang dan sekeliling stasiun ditumbuhi semak-semak serta rumput liar, stasiun ini tak hanya membuat kita berada di daerah 'antah berantah' tetapi juga memiliki tampilan yang menyeramkan.

Stasiun ini hanya memiliki satu pintu keluar yang sepi, meskipun tiga pada awalnya direncanakan.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
wirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Lift yang tampak tidak terpakai yang tampak sedih muncul di dekat salah satu pintu keluar yang belum dibuka.

Tapi, siapa sangka ketika memasuki stasiun, pemandangan yang kontras justru akan terlihat.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
wirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Baca Juga : Inilah Konsep Stasiun Kereta Masa Depan

Saat memasuki stasiun, bayangan tampilan luar yang menyeramkan itu seolah-olah sirna.

Di dalam stasiun dipenuhi peralatan berteknologi tinggidi dalamnya penuh dengan peralatan berteknologi tinggi.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!
wirdasianews.com

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Tampilan futuristik sangat kental ketika memasuki stasiun ini.

Pemandangannya sangat berbeda sekali dengan tampilan luar, bukan?

Stasiun ini melayani kereta bawah tanah dan membawa 630 juta orang per tahun.

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Tiongkok Bangun Stasiun di Daerah 'Antah Berantah' dengan Tampilan Luar Menyeramkan, Isinya Kontras Banget!

Baca Juga : Nyamannya Hotel Transit di Stasiun Gambir, Cocok untuk Backpacker

Pekerja stasiun mengatakan mereka hampir tidak pernah melihat penumpang di stasiun ini.

"Biasanya penumpang itu langka," kata seorang anggota staf kepada Chonging Morning Post. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest