Separah Apa Pandemi Covid-19 Menghantam Bisnis Properti Khususnya Apartemen? Ini Gambarannya!

Kamis, 07 Mei 2020 | 06:30
http://desaininterior.me/wp-content/uploads/2014/12/Warna-Warni-Terang-Mencerahkan-Interior-Ruangan-

Interior Apartemen

IDEAOnline-Penjualan turun dan pengembang menunda sejumlah proyeknya sehingga investor masih wait and see.

Dirilis dari Laman Kompas.com, penjualan apartemen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) turun 45,1 persen hingga 75,8 persen.

Rinciannya, penurunan penjualan di Jakarta mencapai 68,8 persen.

Kemudian di Bodebek, anjlok sebesar 75,8 persen.

Sementara di Tangerang, penjualan apartemen menukik sebesar 45,1 persen.

Menurut laporan riset Coldwell Banker Indonesia anjloknya penjualan terjadi akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Selain penjualan yang terus merosot, Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Angra Angreni dalam laporan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (4/5/2020) menyebut, pandemi ini juga menyebabkan sejumlah pengembang menunda proyeknya.

Menurut Angra, hal ini terjadi karena adanya kendala pada material bangunan yang harus diimpor dari negara terdampak Covid-19.

Dengan demikian, investor saat ini masih wait and see.

Baca Juga: Inilah Kebijakan Pemerintah di Sektor Properti Terkait Bangunan Hijau, Bagaimana Cara Menilainya?

Wartakotalive.com

Apartemen di Jakarta Selatan.

"Saat ini pembeli dengan tujuan investasi cenderung memutuskan untuk bersikap wait and see, menunjukkan bahwa investasi properti bukanlah prioritas mereka situasi ini," tulis Angra.

Kemudian pada awal hingga pertengahan April, Pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kebijakan ini berdampak signifikan dan membuat lebih dari 85 persen sektor properti membatasi jam operasional mereka, termasuk perkantoran, ritel, dan sebagian besar hotel.

Tak hanya penjualan apartemen, penurunan juga terjadi pada permintaan apartemen sewa.

Riset Leads property menunjukkan, total permintaan pada kuartal I-2020 mengalami penurunan 2,96 persen menjadi 5.539 unit.

Pasar apartemen servis dengan jangka pendek hingga menengah mengalami tekanan selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Akibat Covid-19 Ada Tawaran Hemat Puluhan Juta Membeli Rumah, Mungkinkah Pembangunan Tetap Berjalan Tepat Waktu?

Kompas.com

Ilustrasi apartemen.

Sebaliknya, permintaan pasar apartemen non-servis di Jakarta yang biasanya memiliki durasi tinggal lebih lama tetap stagnan.

Sementara rerata tingkat hunian apartemen 62,8 persen atau turun sebesar 2,0 poin.

Rinciannya, tingkat hunian apartemen servis sebesar 65,8 persen, dan apartemen non-servis sebesar 56,8 persen.

Meski mengalami penurunan, namun pasokan tidak berubah, yakni 8.822 unit.

Baca Juga: Bisnis Properti Diramalkan Berpotensi Membaik di 2020, Ini yang Harus Dilakukan Pengembang Menyiasati Pandemi Covid-19

Bahkan Leads memperkirakan, dua proyek apartemen akan beroperasi pada tahun ini, meski terjadi pandemi. Keduanya adalah Oakwood Apartmets @PIK dan Somerset Sudirman.

Proyek tersebut menambah jumlah pasokan kumulatif sebesar 5 persen pada akhir 2020 nanti. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Penjualan Apartemen di Jadebotabek Turun Drastis hingga 75,8 Persen

(*)

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya