IDEAOnline-Pernahkan berpikir, jika apa yang terjadi saat ini di depan mata kita, adalah akibat dari tidak maunya kita bersahabat dengan alam?
Dalam sebuah wawancara dengan Naning Adiwoso, pendiri GBCI (Green Building Indonesia), terlontar refleksi ini.
Terbayang tidak, suatu hari nanti bumi ini tidak nyaman lagi untuk ditinggali?
Cuaca begitu terik, sehingga kamu tidak bisa lagi menikmati nyamannya berjalan kaki di luar ruangan.
Baca Juga: Material Prefabrikasi Praktis dan Berkualitas, Apa Definisinya?
Virus dan polutan yang tak terkendali membuat kamu harus menggunakan masker ketika pergi ke luar rumah.
Air bersih semakin sulit didapatkan, namun air bah (banjir) justru terjadi di mana-mana.
Dan, situasi yang mengerikan itu sudah terjadi saat ini.
Kualitas udara yang semakin memburuk saat ini ditemui di mana-mana. Begitu juga krisis air yang mulai melanda di beberapa daerah.
Merebaknya Covid-19 yang diakibatkan dari virus menjadi pandemi dunia saat ini dan sudah berlangsung setahun lebih.
Naning Adiwoso juga mengingatkan tentang kondisi bumi dari hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, yang memprediksi bahwa tahun 2030 Indonesia akan mengalami krisis energl.
Baca Juga: 3 Cara Memanfaatkan Loteng di Rumah Tropis agar Nyaman dan Tak Panas
Memang, isu ramah lingkungan sudah digembar-gemborkan di mana sejak beberapa tahun lalu, tak terkecuali di dunia desain dan arsitektur.
Sehingga banyak kalangan, baik itu pelaku desain maupun pemilik rumah mulai sadar untuk menerapkan desain dan menggunakan material ramah lingkungan dalam membangun hunian mereka.
Namun, Naning mengingatkan, ramah lingkungan tak sekadar soal desain dan material. Namun, perilaku manusia juga pegang kendali.
Jika kamu mau, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Hal itu bisa dimulai dari komunitas yang paling kecil, yaitu rumah.
“Kalau rumah diatur dengan baik, ketika pergi ke luar akan tetap baik. Sebaliknya, kalau rumah tidak tertata dengan baik, ketika pergi ke luar juga tidak akan tertata,” ujar Naning.
Tindakan yang harus dilakukan tidak rumit.
Mulailah dari kebiasaan sehari-hari, seperti mandi, sarapan, berkebun, berbelanja, berpakaian, berjalan kaki, hingga memilih peralatan listrik, yang tepat.
Berikut 10 perilaku ramah lingkungan yang bisa kamu lakukan mulai dari sekarang, mulailah dari rumah!
1. Tak perlu mandi berlama-lama jika memang tidak terlalu perlu.
Baca Juga: 7 Cara Menghemat Air di Kamar Mandi, Cegah Krisis Air Bersih di Bumi
Beralihlah dari gayung ke shower. Gunakan keran otomatis yang mati dalam tiga detik. Peralatan saniter ini lebih hemat air.
2. Mulailah beralih menggunakan pembersih yang tidak mengandung banyak bahan kimia agar air buangan sisa pencucian tidak merusak lingkungan.
3. Pilih menu sarapan yang ada di sekitar kamu. Seringkali kita meniru kebiasaan orang Eropa dengan sarapan roti. Padahal gandum sebagai bahan baku roti masih diimpor.
Coba ganti dengan makanan yang banyak terdapat di sekitar kita, seperti pisang atau ubi rebus.
4. Biasakan membawa kantong dari rumah ketika ber belanja.
Tindakan ini akan mengurangi sampah plastik yang baru bisa terurai 200-1.000 tahun kemudian. Pilih pusat perbelanjaan yang sudah menyediakan kantong plastik ramah lingkungan.
5. Ubah pemikiran bahwa sampah harus dibuang. Olah sampah, sehingga memiliki daya guna kembali.
Pisahkan sampah yang mudah terurai dengan sampah yang sulit terurai, seperti plastik dan kaca.
Sampah yang mudah terurai, seperti daun dan kulit buah, dapat diolah lagi menjadi kompos.
Kompos ini bisa digunakan untuk menyuburkan taman. Sampah plastik dan kaca dapat kamu berikan kepada pemulung.
Baca Juga: Berkebun Hidroponik bisa Jadi Ladang Bisnis, Ini Cara Memulainya!
Apa yang kamu anggap sampah, ternyata bisa menjadi sumber makanan bagi orang lain.
6. Berkebunlah meski tak memiliki tanah yang luas. Kamu dapat memulainya dengan menanam bumbu masak atau tanaman obat pada pot kecil.
Praktis karena tidak perlu melangkah jauh ketika kamu membutuhkannya.
7. Biasakan menggunakan sepeda atau berjalan kaki jika jarak yang kamu tempuh tidak terlalu jauh.
Membentuk komunitas dengan teman sekantor yang tinggal berdekatan untuk berangkat bersama dalam satu mobil tentu lebih hemat dibandingkan harus membawa mobil sendiri-sendiri dari rumah.
8. Gunakan pakaian yang tidak terlalu tebal agar tidak dibutuhkan banyak energi untuk mendinginkan ruangan.
Baca Juga: Anti Ribet, Kaum Urban Butuh Peranti Masak Multifungsi, Ini Contohnya!
9. Pilih lampu dan peralatan listrik yang hemat energi. Gunakan lampu dan peralatan listrik seperlunya.
10. Pilih perangkat rumah yang multifungsi, misalnya penanak nasi yang jadi satu dengan penghangat makanan.
Peralatan yang dikemas jadi satu itu akan mengurangi sampah.
Jangan tertipu dengan harga diskon. Pilih perangkat elektronik dengan watt rendah yang hemat energi.
Indonesia, tanah air dan tempat di mana kita tinggal adalah negara kaya tapi bukan berarti membuat kita manja.
Ini bukan tentang uang, tapi bagaimana kita bisa mengurangi jejak karbon untuk lingkungan.
Bangkit dan tunjukkan kepedulian kamu pada bumi sekarang juga.
Jadikan perilaku ramah lingkungan sebagai kebiasaan!
Jangan tunggu bencana terjadi. Sadarlah bahwa hari esok bukan ditentukan nanti, tapi berawal dari sekarang!
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)