IDEAOnline-Apartemen tidak hanya menawarkan peluang investasi tapi juga peluang berbisnis. Inilah kunci suksses buka usaha di apartemen.
Berbisnis atau membuka usaha di apartemen sama halnya dengan investasi apartemen yang diyakini menjanjikan keuntungan menggiurkan.
Apa saja jenis usaha di apartemen yang memberi peluang gemilang?
Sebelum membuka usaha Bakmi Ping Ping di tower E, Apartemen Green Park View, Jakarta Barat, pemilik kios Ping Ping (56), pernah membuka usaha sejenis pada salah satu perumahan di Tomang, Jakarta Barat. Tapi, ia mengaku keuntungan yang didapatnya saat ini jauh lebih besar.
Prospek Cerah
Usaha Ping Ping menjadi satu contoh bahwa usaha di apartemen memiliki prospek bisnis bagus.
Baca Juga: Mau Menjual Apartemen Melalui Agen? Cek Dulu Untung Ruginya!
Membuka usaha di apartemen berarti memiliki konsumen yang banyak dalam satu kawasan.
Semakin tinggi tingkat hunian di apartemen, maka makin besar pula konsumen yang bisa didapat.
Hal ini tentu memberi keuntungan tersendiri bagi pemilik usaha di apartemen, juga pengembang maupun pengelola gedung apartemen karena ruang-ruang yang mereka jual atau sewakan untuk fungsi komersial akan penuh terjual atau tersewa.
Tidak heran bila selain menyediakan lantai dasar bahkan hingga 2-3 lantai di atasnya sebagai fungsi-fungsi komersial penunjang kebutuhan penghuni apartemen, pengembang juga membangun ruko-ruko di sekitar apartemennya.
Usaha Barang dan Jasa Paling Diminati
Konsumsi paling tinggi di apartemen adalah barang dan jasa.
Membuka usaha di bidang inilah yang diyakininya akan berkembang dengan baik di apartemen. Utamanya, produk-produk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan atau jasa laundry.
Baca Juga: Ini Dia Type dan Ukuran Cooker Hood yang Cocok untuk Apartemen
Selain itu, usaha minimarket, lembaga pendidikan (bimbingan belajar), dan salon, juga memiliki prosper berkembang tak kalah bagus di lingkungan hunian vertikal.
Usaha yang bersifat daily product dan lifestyle cocok dibuat di apartemen. Karena, orang-orang yang tinggal di apartemen ingin kemudahan dan kepraktisan, otomatis penghuni akan berbelanja di tempat yang dekat, dibanding harus kena macet.
Apalagi di amsa pandemi, ini akan mengurangi orang keluar apartemen namun kebutuhan tetap terpenuhi.
Perhatikan yang Ini!
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, agar usaha yang dibuka di apartemen bisa sukses di kemudian hari.
1.Cermati tingkat keterhunian apartemen.
Ini paling penting, karena target utama dari usaha yang berada di lingkungan apartemen adalah para penghuni apartemen.
Sebagus apapun barang dan jasa yang ditawarkan tapi tidak ada pembelinya, tentu akan menjadi percuma saja.
Baca Juga: Catat Ibu-ibu, Siapa Sangka 4 Kondisi Ini Justru Harus Stop Penggunaan Masker Dobel, Hati-hati!
Pebisnis tidak bisa mengharapkan pembeli yang berasal dari orang luar. Karena itu, penting melakukan survei, sebelum membuka usaha di sana.
Harus dicek siapa dan track record pengembang, karena hal ini akan berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan pembelian dan keterhunian apartemen.
2.Lihat kompetitor.
Akan menimbulkan tanda tanya andaikan kamu menjadi pemain bisnis pertama dan satu-satunya di sebuah lingkungan apartemen.
Pemikirannya, kalau yang lain tidak tertarik, kenapa kmautertarik? Berbagai faktor, seperti penawaran harga kios atau ruko yang murah bisa melatarbelakanginya.
Namun perlu disadari bahwa selalu ada risiko untuk yang pertama. Apalagi untuk brand yang masih baru, risiko kegagalan akan semakin besar.
Meski begitu, menjadi yang pertama tidak akan menjadi masalah asalkan brand product sudah cukup kuat dan pebisnis merasa percaya diri atas produknya.
3.Lokasi kios atau ruko.
Pemilihan letak kios atau toko akan menentukan tingkat penjualan produk.
Lokasi terbaik adalah kios atau ruko yang memiliki aksesbilitas tinggi, artinya sering dilewati penghuni.
Pemilihan kios dan ruko yang berlokasi di pojok, tentu akan menyulitkan.
Jika terpaksa mendapat tempat yang tidak begitu strategis, kegiatan promosi harus diperkuat, seperti penyebaran brosur atau pemasangan spanduk.
4.Segmentasi produk.
Ini berkaitan dengan jenis produk yang akan dipasarkan, apakah produk menengah ke bawah, menengah, atau menengah ke atas.
Penentuan produk ini harus disesuaikan dengan segmentasi penghuni apartemen yang bersangkutan.
5.Buat diferensiasi!
Ingin membangun bisnis serupa dengan bisnis-bisnis yang sudah ada sebelumnya?
Tak perlu khawatir kalah saing bila kamu bisa membuat diferensiasi usaha.
Intinya, jangan berikan produk yang sama ke konsumen. Sebagai contoh, jika telah ada jasa laundry reguler, buat perbedaan dengan membuka jasa laundry kiloan.
Jika konsep awal berbeda, hal-hal detail lain akan menyusul, begitu pula dengan penyesuaian harganya.
Baca Juga: Uang Terbatas bisa Beli Apartemen Cara Kredit, Begini Cara Hitung Cicilan KPA agar sesuai Kemampuan
TIPS: Bisa Mulai dari Franchise
Membuka usaha baru memang memiliki resiko kerugian. Setidaknya pada 6 bulan pertama, kmau harus siap menanggung bujet operasional yang cukup besar, bahkan sampai harus memberikan bujet ekstra.
Namun jika usaha kamu memiliki tingkat traffic penjualan yang tinggi, keuntungan sudah bisa didapat dalam 6 bulan atau bahkan kurang.
Untuk meminimalkan risiko kerugian tersebut, usaha franchise atau waralaba bisa menjadi pilihan.
Jenis usaha satu ini cocok untuk pemula atau pebisnis yang belum memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.
Tapi kelemahannya, adanya aturan dan perjanjian yang mengikat yang menyebabkan pebisnis tidak bisa bebas berkreasi.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)