Catat Ibu-ibu, Kini Tak Perlu Lagi Susah-susah Karena Sudah Bisa Secara Online, Begini Cara Daftar Vaksin Covid-19

Senin, 12 Juli 2021 | 20:16
torstensimon/pixabay

Vaksin Sinopharm sudah tiba di Indonesia.

IDEAonline -Beberapa waktu belakangan ini, pandemi Covid-19 kian menggila di Tanah Air.

Bagaimana tidak, kasus positif Covid-19 yang terjadi mencapai puluhan ribu setiap harinya.

Selain karena imbas dari mudik, kondisi tersebut disebut-sebut disebabkan lantaran virus corona varian delta.

Program vaksinasi sedang digalakkan oleh Pemerintah.

Apakah IDEA lovers sudah melakukan vaksinasi covid 19?

Baca Juga: Dulu Tinggal Penuh Sesak dengan Kandang Burung, Siapa Sangka Artis Cantik Ini Sekarang Bisa Hidup di Hunian Mewah Usai Dinikahi Suami Orang

Baca Juga: Dulu Tinggal Penuh Sesak dengan Kandang Burung, Siapa Sangka Artis Cantik Ini Sekarang Bisa Hidup di Hunian Mewah Usai Dinikahi Suami Orang

Kini IDEA loverstak perlu khawatir, jika inginmendaftar program vaksinasi gratis dari pemerintah cukup dari rumah saja.

Hanya berbekal handphone dan kuota internet, masyarakat bisa mendaftar via online.

Simak yang sudah dirangkum olehGridhealth.id caranya:

Cara Mendaftar Vaksinasi Covid 19 Secara Online

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa masyarakat dapat mengikuti vaksinasi massal, pendaftaran vaksinasi massal dapat dilakukan secara online.

"Untuk pendaftaran bisa melalui info flyer, website dinas kesehatan setempat, ataupun website https://vaksin.loket.com, atau aplikasi Peduli Lindungi, atau dengan walk in," ujar Nadia.

Caranya:

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu Vitamin D Punya Manfaat Menakjubkan, jika Kekurangan Ini Akibatnya!

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu, Terbongkar Alasan Ahli Sarankan Minum Teh Hijau Usai Vaksinasi Covid-19

Kunjungi vaksin.loket.com

  • Klik lokasi yang ingin dipilih untuk vaksin
  • Pilih tanggal kedatangan
  • Pilih jam kedatangan
  • Isi data dengan lengkap
  • Pendaftaran selesai.
E-voucher akan dikirimkan melalui e-mail dan WhatsApp.

Setelah mendaftar, bisa mengecek status pendaftaran melalui aplikasi Peduli Lindungi.

Baca Juga: Rasakan Pengalaman Berbeda Saat Berkali-kali Jadi Janda, Kini Sandra Dewi Mantap Pilih Suami karena Agamanya, Siapa Sangka Miliki Hunian Mewah Bak Resort!

Baca Juga: Warga Se-Indonesia Jangan Lagi Sepelekan Klaster Penularan Covid-19 di Rumah Sendiri, Ini Titik yang Wajib Diketahui!

Adapun syarat vaksinasi Covid-19 bagi yang berusia 18 tahun ke atas, yaitu:

1. Wajib membawa KTP dan khusus WNI.

2. Peserta berumur 18-49 tahun wajib membawa KTP DKI Jakarta atau KTP non-DKI.

3. Wajib hadir 15 menit sebelum jadwal kedatangan yang ada di e-voucher. Untuk menghindari kerumunan, jangan datang terlalu cepat atau terlalu lambat dari jam penjadwalan.

4. Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area vaksinasi.

5. Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area puskesmas dan menerima layanan vaksinasi.

6. E-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care.

7. Mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani.

8. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.

9. Pelayanan vaksinasi pada hari Sabtu hanya hingga pukul 12.00 WIB.

10. Pelayanan vaksinasi tidak beroperasi pada hari Minggu/hari besar.

Mengapa Orang Dewasa Perlu Vaksinasi?

Baca Juga: Warga Se-Indonesia Jangan Lagi Sepelekan Klaster Penularan Covid-19 di Rumah Sendiri, Ini Titik yang Wajib Diketahui!

Baca Juga: Mulai Sekarang Tak Perlu Cari Pendingin Ruangan Lagi, Rumah Bisa Adem Saat PPKM dengan Lakukan 5 Hal Ini!

Menurut dokter Dirga, ada tujuh poin penting mengapa orang dewasa penting melakukan vaksinsi, yakni:

1. Belum pernah divaksinasi pada saat kecil.

2. Lansia, dimana antibodi turun akibat penuaan dan perlu vaksinasi ulang.

3. Punya penyakit kronis (contoh: diabetes, sakit jantung) sehingga lebih rentan.

4. Risiko pekerjaan,contohnya tenaga kesehatan.

5. Terkait kehamilan: infeksi menyebabkan cacat janin.

6. Perilaku berisiko,contoh perokok.

Baca Juga: Sudah Tahu? Apa Itu CT Value yang Tercantum dalam Hasil Tes PCR?

Baca Juga: Kenali dari Sekarang Sebelum Termakan Hoax, Ini Dia Efek Samping Penerimaan Vaksinasi Covid-19 pada Lansia, Tak Perlu Takut Lagi

7. Alasan bepergian (travelling, umroh, haji).

Dr Purnamawati Sujud, SpA(K), MMped dari Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) mengatakan, setiap tahun, dibulan April, WHO mencanangkan pekan imunisasi.

Tahun ini tema yang diambil adalah vaccine works for all.

Hal ini mengingatkan bahwa imunisasi adalah hak semua orang lintas usia, sejak dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia.

Walaupun, sampai sekarang tidak sedikit masyarakat yang menganggap kalau imunisasi adalah program untuk anak saja.

“Masyarakat kadang lupa anak-anak butuh orangtua yang sehat, untuk jadi sehat mencegah upaya terbaik, efektif, murah, dan hasilnya baik. Pada dewasa penting utuk imunisasi karena dengan bertambahnya usia, daya tahan tubuh menurun, dan membawa penyakit,” kata dokter Purnamawati.

Pada imunisasi anakpun, cakupan di Indonesia masih rendah.

Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan, cakupan imunisasi di Indonesia pada anak-anak hanya mencapai 53,7 persen, jumlah ini menurun sejak pandemi.

Apalagi cakupan imunisasi pada orang dewasa lebih rendah lagi.

Padahal untuk memutus rantai terjadinya penyakit infeksi, sejauh ini, vaksinasi masih jadi upaya yang efektif.

Baca Juga: Sempat Meraih Penghargaan Green Design Award oleh BCI Asia, Siapa Sangka Begini Isi Rumah Unik Milik Ridwan Kamil, Terbuat dari Botol Minuman Energi!

Baca Juga: Bila Mau Tak Mau Bepergian dengan Taksi Online, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Penularan Covid-19, Jangan Disepelekan!

Walaupun upaya preventif secara umum dengan perilaku sehat, sementara preventif spesifik dengan imunisasi.

“Ada dua alasan penting imunisasi untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita,” ujar dr Purnamawati.

Pasalnya ada beberapa anak yang tidak bisa divaksinasi sehingga membutuhkan lingkungan yang mayoritas sudah menjalani imunisasi.

Misalnya anak yang menjalani transplantasi hati, tidak bisa mendapatkan vaksin, terutama vaksin ‘hidup’ seperti cacar air, BCG.

Ada jenis vaksin berdasarkan kandungannya.

Baca Juga: Catat Ibu-ibu, Kini Tak Perlu Lagi Susah-susah Karena Sudah Bisa Secara Online, Begini Cara Daftar Vaksin Covid-19

Baca Juga: Sempat Meraih Penghargaan Green Design Award oleh BCI Asia, Siapa Sangka Begini Isi Rumah Unik Milik Ridwan Kamil, Terbuat dari Botol Minuman Energi!

Ada vaksin mati atau vaksin tidak aktif adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan pada suhu tinggi atau proses kimia, contohnya vaksin polio, vaksin DPT.

Ada juga vaksin hidup, yakni vaksin yang tetap dibiarkan hidup tapi dilemahkan, namun sudah tidak menyebabkan penyakit lagi.

Sejauh ini, ada 15 vaksin yang diberikan pada orang dewasa, diantaranya vaksin influenza, HPV, pneumonia.

Sampai saat ini, hanya vaksin TD (tetanus) yang diberikan pada ibu hamil yang ditanggung pemerintah.

Sisanya tidak ditanggung pemerintah.

Sehingga diharapkan masyarakat bisa melakukan vaksinasi secara mandiri.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya