Peneliti Kembali Buat Geger, Perubahan pada Kuku Bisa jadi Pertanda Terinfeksi Covid-19, Ini Faktanya!

Selasa, 13 Juli 2021 | 16:15
Kompas.com

Tanda Terinfeksi Covid-19 bisa Diketahui dengan Cek Kuku, Kok Bisa?

IDEAonline -Beberapa waktu belakangan ini, pandemi Covid-19 kian menggila di Tanah Air.

Bagaimana tidak, kasus positif Covid-19 yang terjadi mencapai puluhan ribu setiap harinya.

Selain karena imbas dari mudik, kondisi tersebut disebut-sebut disebabkan lantaran virus corona varian delta.

Lalu apa perbedaannya?

Baca Juga: Kabar Gembira, Terbongkar Alasan Kenapa Usai Vaksin Covid 19 Justru Malah Sakit, Ternyata Pertanda Tubuh Sedang Alami Perlindungan Diri!

Baca Juga: Pantas Sekarang Bisa Nikmati Kontrakan 142 Pintu, Pelawak Ini Awali Karir dari Bawah hingga Pernah Rasakan Tinggal di Kandang Kambing, Kini Sukses Tak Main-main!

Beberapa kasus varian 'Delta plus' dari Covid-19, yang dianggap sangat menular, telah dilaporkan di Maharashtra.

Para ahli memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu gelombang ketiga di negara bagian tersebut.

Varian ini telah terdeteksi di sembilan negara, termasuk Inggris, Portugal, Swiss, Polandia, Jepang, Nepal, China, dan Rusia, selain India.

Selain gejala biasa, pasien Delta plus juga menunjukkan sakit perut, mual, kehilangan nafsu makan, muntah, nyeri sendi, gangguan pendengaran, dan lain-lain.

Hal ini membuat warga makin berhati-hati, apalagi ternyata orang yang terinfeksi virus tersebut dapat terdeteksi dari awal. Di antaranya adalah: adanya tanda di lidah, tangan, atau kaki.

Kabar terbaru, perubahan pada kuku ternyata bisa jadi pertanda baru jika kamu terinfeksi Covid-19.

Garis pada kuku

Peneliti utama aplikasi Zoe Covid Symptom Study, Tim Spector membagikan foto fenomena tersebut di akun Twitter miliknya.

Dia menunjukkan bahwa tanda Covid-19 pada kuku semakin dikenal karena meninggalkan garis yang jelas.

Garis yang disebut sebagai garis Beau itu memiliki alur atau lekukan horizontal di lempeng kuku dan dapat disebabkan oleh gangguan pertumbuhan kuku karena cedera atau penyakit.

Mengutip kompas.com,Laporan kasus yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan mencatat fenomena tersebut telah tercatat pada pasien Covid-19 di tempat lain.

Baca Juga: Pantas Sekarang Bisa Nikmati Kontrakan 142 Pintu, Pelawak Ini Awali Karir dari Bawah hingga Pernah Rasakan Tinggal di Kandang Kambing, Kini Sukses Tak Main-main!

Baca Juga: Tidur Siang Rasanya seperti Terpanggang? Yuk Atur Kembali Peletakan Ruang dengan Melihat Arah Datang Sinar Matahari!

Seorang pria berusia 45 tahun mengalaminya di kuku jari tangan dan kakinya, tiga setengah bulan sebelum didiagnosis positif Covid-19.

Gejalanya berlangsung selama 10 hari dan dia tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Tanya Bleiker, presiden British Association of Dermatologists mengatakan kepada HuffPost UK bahwa gejala ini juga disaksikan oleh para dermatolog pada pasien Covid-19.

"Perubahan ini telah lama dikenal sebagai 'garis Beau' dan merupakan lekukan melintang di kuku jari tangan dan terkadang kuku kaki," terangnya.

Timbul pula di kuku kaki

Lekukan cenderung muncul pada kuku tangan antara dua dan tiga minggu setelah penyakit dan kemudian timbul sedikit pada kuku kaki.

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu, Siapa Sangka Peralatan Masak Kayu Harus Dibersihkan dengan Air Hangat, Bisa Awet Hingga Dua Tahun!

Baca Juga: Sempat Meraih Penghargaan Green Design Award oleh BCI Asia, Siapa Sangka Begini Isi Rumah Unik Milik Ridwan Kamil, Terbuat dari Botol Minuman Energi!

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi garis beau pada kuku.

Penting untuk diketahui bahwa garis Beau ini tidak hanya terjadi pada penderita Covid-19 saja.

Jadi, itu bukan tanda pasti seseorang terkena virus. Sebab, garis ini juga bisa menjadi tanda penyakit lainnya, termasuk trauma pada kuku, eksim, malnutrisi parah, hipertensi, epilepsi, gagal ginjal, dan efek kemoterapi.

Menurut Dermatology Advisor, garis Beau dikaitkan dengan munculnya demam tinggi yang merupakan salah satu gejala utama virus corona tetapi juga banyak ditemui pada penyakit lain seperti demam berdarah, pneumonia, dan malaria.

Tidak ada pengobatan khusus untuk ini dan peneliti mencatat bahwa kuku akan cenderung kembali normal jika kondisi yang mendasarinya teratasi.

Setelah penyakit IDEA lovers sembuh, mungkin akan memakan waktu sekitar enam bulan sampai garis pada kuku hilang sepenuhnya.

Jika tidak hilang atau justru muncul lebih banyak, sebaiknya bicarakan dengan dokter apakah ada kondisi lain yang menjadi penyebabnya.

Perubahan kuku lain yang tampaknya terkait dengan virus corona adalah adanya tanda bulan setengah berwarna merah pada kuku di dekat kutikula.

Para peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi, tetapi mereka percaya ada hubungannya dengan peradangan vaskular atau pembuluh darah yang disebabkan oleh virus.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber Kompas.com