Cek Fakta Terbaru Virus Covid-19 Varian Delta, Wajib Prokes Ketat dan Perlu Vaksin!

Minggu, 25 Juli 2021 | 07:30
tribunnews

Ilustrasi pasien Covid-19

IDEAOnline-Virus Covid-19 varian Delta dengan kode B.1.617.2 penyebab lonjakan kasus Covdi-19 di Indonesia ini, oleh para ahli dikatakan memiliki kemampuan menular yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya.

Terbukti, sebagian besar kasus aktif di Indonesia belakangan ini merupakan dampak dari penyebaran virus dengan kode B.1.617.2 ini.

Varian Delta Covid-19 juga menyebabkan gejala yang dirasakan oleh pasien jauh lebih berat, termasuk hilangnya selera makan dan gangguan pendengaran.

Baca Juga: Tak Hanya Telur, Stop Panaskan Benda Ini ke Dalam Microwave Jika Tak Mau Bahayakan Penghuni Rumah, Ada yang Picu Ledakan!

Baca Juga: Kiat Sukses Isoman di Rumah, Inilah Vitamin dan Obat Gratis yang Bisa Didapatkan dan Kegiatan Harian Pasien Covid-19

Perlu meningkatkan kewaspadaan agar kamu dan keluarga tetap terlindungi dari penularan virus ini.

Yuk kenali fakta terbaru tentang varian Delta Covid-19 yang dirilis dari Kompas.com.

1. 95% jadi Penyebab Utama Kasus Terbaru

Sebanyak 95 persen kasus Covid-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir disebabkan varian Delta.

Data ini menunjukkan penyebaran virus ini sangat masif dibandingkan jenis lainnya.

Kompas.com
NIAID/Flickr, CC BY 2.0/Science Alert

Ilustrasi Virus Covid-19.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra yang diunggah di Instagram @lawancovid19_id.

"Jika dilihat dari data GISAID, selama 3 minggu terakhir lebih dari 95 persen merupakan varian delta dan sisanya adalah varian alfa dan varian lokal Indonesia.”

2. 50% Lebih Menular Dibandingkan varian Alpha

Varian Delta lebih menular 50 persen dibandingkan varian Alpha.

Baca Juga: Mulai dari Desain Dapur, Siap Sangka Pola Makan Sehat Bisa Diawali dari Hunian Sendiri, Begini Caranya!

Baca Juga: Tak Hanya Soal Gizi dan Mental yang Prima, Polusi Udara Ternyata juga Berpengaruh pada Keparahan Pasien Covid-19

Padahal Alpha sendiri lebih menular 50 persen dibandingkan virus Covid-19 pertama yang ditemukan.

Risiko jauh lebih tinggi pada lingkungan tanpa penanganan Covid yang layak, seperti tidak memakai masker dan belum divaksinasi.

Satu orang yang terinfeksi varian delta, rata-rata dapat menginfeksi 3,5 sampai 4 orang lainnya.

3. Meningkatkan Risiko Kematian

Penyebaran varian delta yang jauh lebih cepat juga meningkatkan risiko kematian pasien.

Hal ini ada kaitannya dengan jumlah pasien di rumah sakit yang meningkat sehingga beban sistem layanan rumah sakit bertambah.

Akibatnya, banyak yang tidak mendapatkan penanganan optimal dan berisiko pada nyawa pasien.

Kompas.com
SHUTTERSTOCK/BaLL LunLa

Ilustrasi - vaksinasi Covid-19.

4. Orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi

Riset awal di Skotlandia, diketahui bahwa orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko dua kali lebih tinggi dirawat inap saat tertular varian Delta daripada yang belum divaksinasi.

Baca Juga: Ingat dengan Kasus Pencurian di Rumah Alvin Faiz? Lakukan Hal Ini Agar Hunian Aman dari Maling dan Kebakaran, Mulai Sekarang Jangan Abai

Baca Juga: Bukti Pengujian Ion Plasmacluster Sharp, Beri Perlindungan bagi Keluarga dari Virus SARS-CoV-2 pada Droplet yang Melekat di Permukaan Benda

Vaksin sangat dibutuhkan dalam mencegah penularan dan gejala yang ditimbulkan varian Delta.

5. Protokol kesehatan masih paling ampuh

Penerapan protokol kesehatan yang baik masih menjadi cara paling ampuh untuk melindungi diri dari varian ini.

Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih harus kita praktikkan untuk menjaga kesehatan.

Selain itu, hindari kebiasaan menyentuh area wajah utamanya mata, hidung, dan mulut jika tidak dibutuhkan.

Pastikan untuk menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas sampai situasi lebih baik.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya