Bahan Lantai, Dinding, dan Plafon Non Kayu, Bebaskan Rumah Tropis dari Masalah karena Cuaca

Kamis, 19 Agustus 2021 | 16:52
Idea.Grid.Id

Ilustrasi Papan semen pengganti kayu untuk panel dinding pada fasad rumah.

IDEAOnline-Bagi sebagian bahan bangunan, air adalah musuh utama.

Air yang mengalir atau hanya merembes, dapat membuat bahan-bahan bangunan menjadi rusak.

Disadari atau tidak, kebanyakan bahan bangunan yang kita gunakan adalah bahan bangunan yang tidak tahan air.

Kayu adalah bahan bangunan yang paling rentan terhadap air.

Jika terkena air terus menerus, material ini mudah rusak.

Parket kayu solid hampir setiap hari terkena air pel. Begitu pula halnya dengan dinding.

Dinding bata atau beton ringan yang dipasang di bagian terluar rumah sebenarnya tidak tahan air.

Jika terkena terpaan air hujan, ia akan rembes dan lama-kelamaan akan membuat dinding menjadi lembap.

Cat bagian dalam pun bisa menggelembung, bahkan terkelupas.

Pesona kayu memang tak pernah pudar dari dulu, karena kesannya yang alami.

Nah, jika digunakan sebagai bahan di luar rumah, kayu jelas-jelas tak akan tahan menghadapi gempuran air, kecuali kayu tersebut adalah kayu-kayu yang kuat seperti kayu ulin.

Sayangnya, kayu ini harganya cukup mahal.

Baca Juga: Kusen Kayu Alami Muai Susut, Keropos, dan Dimakan Rayap? Ganti Saja dengan 3 Material Alternatif Ini

Ilustrasi papan semen setelah diwarnai.

Menggunakan bahan pengganti kayu menjadi sebuah solusi.

Material-material pengganti yang tahan air, saat ini banyak beredar di paasran. Mulai dari bahan untuk pelapis dinding luar (fasad), lantai, hingga plafon.

Parket dapat diganti dengan bahan lain yang tahan air seperti vynil atau parket engineered. Kedua bahan ini memiliki kemiripan dengan kayu sehingga sepintas tak ada bedanya.

Plafon gipsum, jika ingin digunakan di area luar ruang, dapat diganti dengan bahan panel semen.

Untuk dinding rumah, kamu dapat menggantinya dengan bahan fiber semen yang bertekstur kayu.

Di sisi lain, menurutnya, dapat pula dilakukan karena umumnya material tahan air itu adalah material yang tahan terhadap rayap dan kelembapan.

Nah, IDEA Lovers, berikut beberapa pilihan bahan non kayu untuk panel dinding, lantai, dan palfon.

Baca Juga: Literasi Properti Masih Terbatas, Salah Besar Menilai Bangunan Berdasarkan Tampak Luar Saja, SCG Sebut 3 Aspek Vital

Idea.Grid.Id

Ilustrasi pengaplikasian aluminium composite panel pada bangunan.

Aluminium Composite Panel (ACP)

Tampilan material ini indah dan mudah dipasang.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Vaksin Covid-19 Tetap Dapat Terinfeksi Lagi, Jangan Kemakan Hoax, Ini Gejala yang Bisa Muncul!

Baca Juga: 5 Cara Ini Bikin Kamu Tak Enggan Lagi Punya Rumah Menghadap Barat

Awalnya ACP dikenal sebagai material untuk bangunan tinggi misalnya gedung.

Bahan ini biasanya dipilih untuk melapisi bagian luar gedung karena bahannya tahan air, mudah dalam pemasangannya, dan tidak perlu pembersihan khusus.

Namun kini penggunaan ACP sudah merambah ke bangunan hunian.

ACP terbuat dari bahan aluminium yang kemudian dilapisi bahan PVDF pada bagian luarnya.

ACP tersedia dalam panel berukuran standar yakni 1.220mm x 2.440mm x 2,5mm dengan beban yang ringan yakni 3-5kg/m2. Meski demikian, material ini terbilang awet dan kuat karena tahan karat meski diterpa hujan dan panas di luar ruangan.

Bukan hanya itu, ACP juga bisa untuk interior yakni sebagai partisi maupun plafon serta penutup kolom.

Soal keindahan, ACP juga bisa menunjang tampilan eksterior dan interior.

Gracewood

Warna muda lantai kayu engineered memberi kesan modern dan ceria, tidak suram.

Baca Juga: Sukses dengan DAMN! I Love Indonesia, Siapa Sangka Presenter Kondang Ini Sempat Nafkahi Keluarga Sebagai Tukang Bersih WC, Kini Bisa Beli Rumah Seharga Rp 3M!

Baca Juga: Cara Praktis Merawat Lantai Kayu agar Tak Keropos dan Berbau Apak

Bentuk ACP bisa dilengkungkan dan dipotong sesuai ukuran yang diperlukan. Warnanya pun beragam.

Terbuat dari aluminium bukan berarti material ini tampil dalam warna abu-abu khas aluminium saja.

ACP dilapisi cat polyester sebagai finishingdengan berbagai pilihan warna.

Beberapa merek ACP menyediakan motif menyerupai kayu sehingga cocok untuk pemilik rumah yang ingin tampilan natural namun tahan air.

Menariknya lagi, ACP termasuk bahan yang tahan api karena pada bagian tengahnya terbuat dari bahan polyethylene (PE) yang bisa menahan perambatan api.

Lantai Kayu Engineered

Untuk membuat kayu ini kuat dan tidak lapuk kena air, permukaanya dilapis enam kali. Hasilnya, material lantai ini lebih tahan air tanpa merusak tampilan kayu.

Berbagai jenis lantai kayu atau parket tersedia di pasaran.

Ada lantai berbahan kayu asli atau parket solid. Ada pula lantai berbahan serbuk kayu yang dilapis atau yang biasa disebut parket laminated.

Idea.Grid.Id

Ilustrasi lantai kayu engineered.

Namun, banyak orang yang masih ragu menggunakan parket untuk lantai rumahnya karena khawatir risiko lantai lembap hingga lapuk akibat terkena air.

Padahal ada pililhan jenis lantai kayu lainnya yang bisa jadi pilihan yakni lantai kayu enginereed.

Baca Juga: Sukses dengan DAMN! I Love Indonesia, Siapa Sangka Presenter Kondang Ini Sempat Nafkahi Keluarga Sebagai Tukang Bersih WC, Kini Bisa Beli Rumah Seharga Rp 3M!

Baca Juga: Cegah Bocor pada Lantai, Pastikan Kontraktor atau Tukang Melakukan 6 Hal Ini saat Membangun

Lantai kayu engineered terbuat dari kayu asli, namun proses pembuatannya berbeda dari lantai kayu solid maupun laminated.

Perbedaannya terletak pada proses pelapisan akhir atau coating.

Lantai kayu engineered melewati enam kali proses pelapisan.

Menurut John S. L.Chang, General Manager PT Satya Djaya Raya Trading COY, produsen lantai kayu engineered merek Gracewood, proses coating bertujuan memberikan perlindungan kayu dengan lebih maksimal.

Pada proses coating akhir, lembaran kayu engineered melewati proses UV Curing yaitu pelapisan dengan sinar UV.

Proses ini bertujuan agar permukaan kayu menjadi lebih halus sehingga noda akan sulit menempel, bebas debu kayu, tahan goresan, tidak berbau, dan tidak mudah terbakar.

Idea.Grid.Id

Ilustrasi papan semen yang digunakan untuk plafon.

Papan Semen untuk Dinding dan Plafon

Baca Juga: Sukses dengan DAMN! I Love Indonesia, Siapa Sangka Presenter Kondang Ini Sempat Nafkahi Keluarga Sebagai Tukang Bersih WC, Kini Bisa Beli Rumah Seharga Rp 3M!

Baca Juga: Jangan sampai Hancur, Ini Cara Merancang Atap Rumah agar Bebas Rayap

Papan pengganti ini lebih kuat dari kayu sebab materialnya terbuat dari semen.

Sifatnya yang tahan cuaca, membuatnya dapat digunakan pada eksterior rumah.

Penggunaan material kayu di luar ruangan sering memiliki masalah pada iklim tropis yang memiliki kelembapan tinggi.

Muncul juga kekhawatiran, kayu akan lapuk terkena hujan dan sinar matahari, serta kemungkinan adanya serangan rayap.

Bahan semen dan fiber yang diolah menyerupai kayu bisa menjadi pilihan penggantinya.

Inilah langkah bijak dan praktis untuk mendapatkan sensasi alam dari material buatan.

Kini bermunculan berbagai produk pengganti kayu dengan beragam komposisi material di antaranya Woodplank, Conwood, Kalsiplank, dan Superplank.

Papan semen ini tak hanya tampil serupa kayu, namun juga memiliki kelebihan yang merupakan solusi dari permasalahan atau kelemahan yang dimiliki kayu, yaitu mudah lapuk, keropos, dan terkena rayap.

Dok. Tabloid Rumah

Ilustrasi dinding fasad dilapis material papan semen pengganti kayu yang aman cuaca.

Permukaannya pun dibuat menyerupai serat kayu.

Sifatnya yang tahan cuaca ini membuat papan semen acapkali digunakan di eksterior bangunan. Namun, tetap juga bisa digunakan pada interior bangunan.

Baca Juga: Kusen Kayu Alami Muai Susut, Keropos, dan Dimakan Rayap? Ganti Saja dengan 3 Material Alternatif Ini

Baca Juga: Tips Memilih Lisplang agar Rangka Atap Rumah Tropis Bebas Tampias

Woodplank dari PT Siam-Indo Concrete Products, misalnya, merupakan papan fiber semen yang ramah lingkungan, memiliki tekstur serupa kayu, tahan cuaca, dan tidak menjadi sasaran rayap.

Karena berbahan dasar semen dan batuan alami, material ini bisa bertahan lebih dari 15 tahun.

Warna dasarnya seperti warna semen dengan permukaan bertekstur dan polos. Jika ingin dibuat berwarna, papan semen bisa diwarnaidengan menggunakan cat tembok waterbased dengan 2—3 kali pengecatan berjarak sekitar 1 jam. Jika memakai cat akrilik, perlu diencerkan 20%.

Waktu pemasangan papan semen tidak terlampau lama.

Untuk tukang yang ahli hanya dibutuhkan 10—15 menit/m2 .

Harganya pun cukup terjangkau, berkisar Rp40.000—Rp70.000/ lembar.

Ukuran tebal yang tersedia umumnya 4mm, 6mm, dan 8mm.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti