Pengecatan ulang bangunan tua di sepanjang Jalan Panggung dilakukan secara serampangan.
Hampir seluruh bangunan di sepanjang jalan ini dicat dengan warna-warna mencolok.
Dia mencontohkan, salah satu bangunan dengan gaya arsitektur art nouveau era 1920-an yang dicat dengan warna pink mencolok.
"Bangunan art nouveau era 1920-an yang aslinya kaya ornamen, berwarna pastel hangat, tanpa ampun disulap jadi Barbie Pink House Style," ujar Kuncarsono.
Pengecatan rumah dengan warna-warni mencolk itu kemudian diaplikasikan ke puluhan bangunan era kolonial lain di Jalan Panggung.
"Apakah keputusan melabur warna-warni salah? Tidak.
Pemkot menyatakan meniru visual kota tua ala shophouse di Singapura, wabilkhusus di Little India yang colorfull," lanjut dia.
Baca Juga : Rumah Berbalut Emas, Tak Disangka Kolam Renang Andre Taulany Disewakan, Andre: Berenang di Sini Bayar!
Untuk kedua kawasan tersebut, Kuncarsono mengatakan, Singapura sudah melakukan studi kultural desain sebelum merekayasa kawasan bersejarahnya pada periode 1980-1990.