"Kalau Gerhana Bulannya tidak bisa dilihat karena terjadinya waktu siang hari di Indonesia. Tapi Supermoon jelas bisa dilihat besok malam," kata Marufin kepada Kompas.com via pesan singkat, Minggu (20/1/2019).
Meski begitu, Marufin berkata kemungkinan Supermoon akan dapat dilihat masyarakat di Indonesia adalah 50:50.
Ini karena di seluruh wilayah Indonesia beberapa hari belakangan sering hujan.
"Saat ini puncak musim hujan, tapi ada vortex atau pusaran udara di sebelah barat Kalimantan. Itu (vortex) membuat awan hujan berkumpul di sana, sehingga Jawa khususnya bagian barat relatif sedikit hujan," sambungnya.
Marufin menambahkan, sepanjang malam ini adalah waktu terbaik untuk melihat Supermoon.
Daerah terdampak fenomena Supermoon
Baca Juga : Jadi Tempat Nongkrong Makhluk Halus, Tengok 5 Hunian Berhantu Termahal di Dunia
Adanya fenomena supermoon ini juga perlu diwaspadai di beberapa daerah akan dampaknya. Fenomena ini akan mempengaruhi kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia.
Marufin menjelaskan, Bulan Purnama (istilah astronominya oposisi Bulan-Matahari) dan Bulan baru (konjungsi Bulan-Matahari) merupakan peristiwa saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada di satu garis lurus.
Hal ini mengakibatkan Bumi mengalami resultan gaya tidal terbesar, dan yang paling terpengaruh adalah lautan.