Sejak kecil wanita berdarah campuran Jawa-Sunda ini gemar bersolek dan bergaya di depan cermin.
Sayang kegemaran Okky terpaksa berhenti ketika sang ayah, Anwas Tanuamijaya dipenjara karena tuduhan terlibat Gerakan 30 September.
Kehidupan ekonomi keluarganya pun menjadi pas-pasan, meski ibunya telah bekerja ganda memberi les bahasa Inggris dan piano.
Tak ayal kepercayaan diri Okky sempat luntur apalagi saat dia sekolah di SMP Tarakanita, Jakarta Selatan yang kebanyakan adalah anak-anak dari keluarga berada.
Namun keinginan menjadi orang termasyhur tetap tertanam dalam benak Okky.
Okky tak melewatkan kesempatan saat majalah Gadis mengadakan pemilihan putri remaja tahun 1978. Wanita bertinggi setinggi 174 sentimeter ini pun dinobatkan sebagai putri berpakaian malam terbaik.
Kehidupan Okky berubah setelah perancang busana Iwan Tirta, yang juga menjadi juri dalam ajang tersebut, menawari Okky untuk menjadi model dalam peragaan busananya.
Sejak saat itu, wajahnya kerap menghiasi sampul majalah remaja dan majalah wanita.
Saking sibuk untuk pemotretan dan show, kuliah Okky di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sempat telantar. Akhirnya Okky memutuskan untuk cuti selama dua tahun.
Atas nasihat ibunya, Okky kembali lagi ke bangku kuliah dan lulus dengan gelar sarjana psikologi pada tahun 1988. Pada tahun yang sama, Okky mendirikan sekolah model, OQ Modeling.
Tak hanya sebagai model dan bintang iklan, Okky juga menjadi pembawa acara dan berakting di layar kaca. Acara yang pernah dipandu Okky pun tak jauh-jauh dari psikologi, yaitu Oh Mama Oh Papa di ANTV.