Kedua, kalah bersaing dari rotan sintetis dari Cina.
“Ini agak ironi sebenarnya, rotan sintetis dan impor lebih murah dibandingkan dengan rotan alami dari sini.
Jadi kita ingin mengembalikan lagi harga diri rotan alami dengan mendapatkan porsi yang semestinya.
Baca Juga : Disebut Bangunan Paling Angker, Hotel Ini Pernah Jadi Tempat Tinggal Para Pembunuh Paling Keji
Karena memang kalau dilihat dari segi estetika secara visual dan juga kemudahan dalam proses pembuatannya, rotan sintetis lebih mudah, diapain aja gampang.
Dari kejauhan juga ga keliatan itu rotan sintetis” lanjut Irwan.
Tujuan lain yang ingin dicapai adalah untuk memberikan prioritaas kepada rotan dari Kalimantan agar bisa mendapatkan tempat dan terhubung dengan jaringan pasar di Cirebon.
Bahkan bisa menjadi bahan baku yang berkelanjutan bagi para pengusaha yang memasarkan produk mereka di IKEA.(*)
Baca Juga : Tampak Luas dengan Open Plan, Intip Inspirasi Desain Apartemen 33 M2