You Can't Sit With Us! Unless, Furnitur Berkelanjutan dari Limbah

IDEAonline - Kolektif desain SwediaMalmö Upcycling Service mengatakan "you can't sit with us" unless (Kamu tidak bisa duduk bersama kami kecuali) kamu memikirkan kembali keberlanjutan metode produksimu, dalam sebuah pameran furnitur yang terbuat dari bahan daur ulang.

You Can't Sit With Us! Unlessadalahfitur delapan kursi dan bangku, masing-masing dibuat oleh desainer yang berbeda dari bahan limbah seperti kanvas, vinil, kayu, kulit dan busa.

Dipamerkan di Stockholm Furniture Fair, pameran ini bertujuan untuk menantang industri furnitur Skandinavia untuk meneliti keberlanjutan metode produksinya.

Brandyang memamerkan diminta mengisi kuesioner, menilai seberapa tinggi ambisi mereka untuk produksi yang berkelanjutan.

Sebagai lakon kutipan terkenal dari film komedi remaja Amerika 2004 Mean Girls, paradesainer menyatakan,"kamu tidak bisa duduk bersama kamu kecualikamujuga berupaya menuju solusi melingkar dalam bisnis milikmu."

Mereka percaya industri mebel bisa lebih melingkar dengan mengurangi dan mendaur ulang bahan limbah dari produksi, tetapi juga dengan bertanggung jawab atas produk setelah digunakan.

Jika perusahaan memberi peringkat tinggi dalam ketiga persyaratan ini, maka perusahaan diundang untuk "duduk" bersama MUS.

"Dalam proyek dan pameran ini kami ingin menciptakan kesan abadi dengan pemirsa," kata para desainer kepada Dezeen.

"Kami tahu kami perlu mendapatkan perhatian dari orang-orang industri untuk benar-benar mempertanyakan peran perancang dan produsen serta memeriksa produksi mereka sendiri dari sudut pandang keberlanjutan. Kami juga ingin menjauhkan diri sedikit dari estetika klasik desain Skandinavia dan menciptakan sesuatu yang berani yang akan menonjol," lanjutnya.

Delapan desainer yang terlibat dalam pameran adalah Sonja Signas, Linda Claesson, Matilda Ulvbielke, Anna Gudmundsdottir, Ellen Berglund, Oskar Olsson, Maja Lindh dan Julia Knutas.

Desainnya berbeda, tetapi masing-masing memiliki estetika modern, kuning terang, berwarna merah dan putih.

"Sebagai bagian dari manifesto kami, kami mencoba untuk menggabungkan bahan dan bereksperimen dengan estetika berbeda yang diciptakan kombinasi bahan," kata para desainer.

"Kami juga memikirkan bagaimana merancang produk untuk pembongkaran sehingga bahan dapat digunakan kembali atau didaur ulang lagi, meminimalkan limbah kita sendiri dalam proses desain," tambahnya.

Malmö Upcycling Service (MUS) menghasilkan koleksi furnitur dengan bantuan produsen lokal di Malmö yang mengkhususkan diri dalam produksi berbagai bahan.

Ini berguna untuk menemukan cara terbaik untuk memperbaiki dan memproses bahan-bahan menggunakan energi sesedikit mungkin.

Semua alat peraga yang digunakan dalam pembuatan stan MUS di pameran desain juga dibuat dari bahan limbah, sesuai dengan etos studio.

Selain mengambil busa buangan dari produksi sofa dan tempat tidur, para desainer juga menggunakan balok dan kayu lapis yang dibuang dari berbagai perdagangan konstruksi, dan kulit dari bengkel sepatu tertutup di Malmö.

Namun sebagian besar bahan yang digunakan dalam koleksi, seperti kanvas dan vinil, bersumber dari produsen sampul kapal.

Industri ini yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar, kata desainer, karena membutuhkan material dalam jumlah besar.

Didesain agar tahan pakai dan tahan terhadap segala jenis kondisi cuaca, bahan-bahan ini berkualitas tinggi dan kuat, membuatnya cocok untuk digunakan dalam produksi furnitur.

"Kami berbagi keinginan yang tak tergoyahkan untuk menantang dan mendorong industri untuk bekerja secara lebih berkelanjutan, serta menciptakan kondisi untuk manufaktur sirkular," kata tim.

"Yang paling penting, koleksi ini adalah nasihat yang mendukung mereka yang sudah mendesain dengan cara yang berkelanjutan, dan dorongan untuk mereka yang harus meningkatkan permainan mereka," lanjut mereka. (*)