Follow Us

Migration Moving Blanket, Serangkaian Selimut Tebal yang Merespon Kompleksitas Isu Migrasi

Rebi - Kamis, 14 Februari 2019 | 20:30
Migration Moving Blanket
Dezeen

Migration Moving Blanket

Migration Moving Blanket
Dezeen

Migration Moving Blanket

Baca Juga : Dulunya Bekas Stasiun, Kini Tempat Ini Dirombak Jadi Tempat Wisata Kuliner!

Dipamerkan sebagai bagian dari pameran desain Nomad tahun ini di St Moritz, selimut-selimut itu dipajang di sekitar tepi alas di tengah ruangan, yang menampung serangkaian tablet layar sentuh untuk memungkinkan pengunjung menelusuri situs web Yoox.

Menurut kurator Beatrice Trussardi, dia ingin membuat "galeri virtual" yang akan menyampaikan fakta bahwa selimut hanya dapat dibeli secara online.

Migration Moving Blanket
Dezeen

Migration Moving Blanket

Baca Juga : Catat! 5 Tips Penting Ciptakan Kamar Mandi Nyaman Sekaligus Ruang Relaksasi

Sama seperti pengunjung dapat membeli furnitur dari galeri lain di pameran, mereka juga dapat membeli selimut Pruitt langsung melalui situs web Yoox di tablet ini.

Namun seperti yang dijelaskan Trussardi, selimut juga memiliki makna yang lebih dalam yang berakar dalam sejarah Amerika, khususnya pada pertengahan abad ke-19 selama perdagangan budak.

Migration Moving Blanket
Dezeen

Migration Moving Blanket

Selama waktu ini ada jaringan rute rahasia dan rumah-rumah aman di Amerika yang dikenal sebagai "kereta bawah tanah", yang digunakan oleh budak hitam untuk melarikan diri ke negara-negara bebas seperti Kanada.

Dipercayai bahwa sekutu menggunakan selimut untuk mengkomunikasikan informasi kepada para budak tentang cara melarikan diri ke kebebasan, menjahit pesan khusus dalam kode ke dalam selimut.

"Kesempatan bagi orang untuk hidup dengan sesuatu yang memaksa mereka, sesuatu yang memulai percakapan besar tentang pertanyaan-pertanyaan yang lebih sulit dalam hidup adalah peluang besar," kata seniman.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest