Tak heran, kayu bekas bantalan rel ini lebih banyak dibiarkan tampil alamiah tanpa polesan cat atau pengolahan lebih lanjut. Dan ada kebanggaan tersendiri saat orang memajang bahan yang terkenal kuat dan harganya pun tidak terbilang murah.
Baca Juga: Engga Sangka Ampas Kelapa Ampuh untuk Mengawetkan Kayu, Ini Caranya!
Satu batang kayu harganya mencapai Rp 200 ribu-an. Biasanya, kayu bekas bantalan rel ini banyak ditemui pada bangunan bergaya tradisional.
Sebuah rumah bergaya joglo yang berstruktur kayu dan beratap genting keramik merah, misalnya, akan serasi jika berpagar kayu tua ini.
Gaya country yang rastik (rustic), yang menampilkan bahan sesuai bentuk aslinya dengan jenisfinishing kasar, juga sangat cocok memajang elemen yang terbuat dari kayu rel yang juga bertekstur kasar.
Baca Juga: Kloset Jongkok atau Duduk? dari Sisi Kesehatan, Mana yang Lebih Baik?
Namun, tidak tertutup kemungkinan material ini dipadankan dengan desain yang modern. Di antara garis-garis yang tegas, kayu yang permukaannya tidak rata ini dapat menjadi sebuah aksen.
Padukan material ini dengan batangan baja yang mengilap atau lembaran kaca yang licin, dan kontrasnya kedua bahan tersebut menciptakan desain yang menarik.
Kayu bekas bantalan rel ini dapat dimanfaatkan untuk apa saja. Tetapi umumnya ia diletakkan di luar ruang karena ketahanannya terhadap cuaca yang sudah teruji.
Balok-balok kayu ini dapat difungsikan sebagai tiang pagar, pot tanaman, lantai teras, bahkan perkerasan yang mencegah agar lahan tidak becek. Mungkin saja, kreasi-kreasi lainnya masih menunggu untuk Anda temukan.
(*)