Laporan Majalah IDEA Edisi 184
IDEAonline-Kolam renang bukan cuma tempat untuk berolah raga. Kolam renang di rumah juga menjadi elemen pemercantik yang spesial untuk ruang luar.
Tapi ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat akan membuat kolam renang di rumah Anda.
Bila perencanaan desain kolam renang dan elemen pelengkapnya direncanakan dengan baik dan cermat, maka kolam renang akan lebih mudah dirawat.
Baca Juga: Mau Buat Jalan Setapak di Taman? Simak 4 Hal Wajib Tahu Berikut Ini
Beberapa hal ini perlu diperhatikan menurut Ronald, arsitek dan kontraktor Ciptaneka sekaligus pemilik rumah dengan kolam renang, antara lain ukuran, sistem aliran air, listrik, dan kelengkapan lainnya di sekitar kolam.
Ukuran Lahan & Jenis Kolam
Menurut Ronald, ukuran ideal dari kolam renang di rumah adalah Panjang minimal 6 meter dengan lebar minimal 2 meter.
Ukuran tersebut bisa diaplikasikan untuk lahan sebesar 8 m x 10 m. Sementara bila lahan lebih terbatas, desain kolam renang arus bisa jadi pilihan. “Kolam arus
dibuat semacam treadmill, jadi seakan-akan penggunanya bergerak ketika berenang padahal arus airnya yang bergerak,” ungkap Ronald.
Desain & Sistem Pengairan
Terdapat 2 jenis sistem untuk kolam renang di rumah, yakni sistem overflow dan skimmer. Sistem overflow adalah sistem dimana air mengalir dan melimpah ke penjuru tepi kolam.
Sistem ini juga biasa digunakan untuk kolam renang berdesain tanpa pinggiran atau infinity pool.
Menurut Ronald, desain ini kurang cocok untuk lahan yang sempit karena membutuhkan area besar untuk meletakkan balancing tank, alat untuk sirkulasi air kolam renang.
Sementara sistem skimmer adalah kebalikan dari sistem overflow, di sini air tidak akan keluar dari kolam. Sistem ini lebih sederhana dan cocok untuk lahan terbatas karena tidak memerlukan balancingtank.
Baik sistem skimmer maupun overflow, biaya yang dibutuhkan untuk membuat kolam renang menurut Ronald adalah sekitar Rp4 juta/m2.
Baca Juga: Eratkan Persaudaraan, Ini Cara Bikin Dapur yang Disukai Keluarga
Untuk keamanan, pilih pijakan yang bertekstur kasar untuk lantai sekitar kolam supaya tidak licin saat melangkah.
Kedalaman kolam juga perlu disesuaikan dengan pengguna kolam. Idealnya, kolam di rumah berkedalaman sekitar 1,2 meter.
Aksesori
Belum lengkap rasanya bila kolam renang tanpa aksesori dan tanaman di sekitarnya. Aksesori yang biasa ditambahkan untuk kolam adalah lampu-lampu dekoratif baik di dalam maupun di luar kolam.
Jika menggunakan tanaman, sesuaikan dengan sisa lahan yang ada di sekitar kolam. Ronald menyarankan untuk memilih tanaman yang tidak mudah rontok daunnya, contohnya kalatea, palem-paleman, dan tanaman dolar yang biasa dirambatkan di dinding.
Merawat Kolam Renang
Untuk merawat dan membersihkan airnya, kolam renang tidak perlu dikuras. Dengan system pengairan, air akan dibersihkan lewat penyaring.
Sementara untuk menjaga kejernihan air dan mencegah lumut, digunakan beberapa cara berikut untuk perawatan:
Baca Juga: Hemat Ruang, Hunian Seluas 33 M Ini Terlihat Memesona karena Terinpirasi dari Kedai Kopi!
- Cek kadar pH dan klorin air kolam renang secara berkala (1 kali/minggu) dengan alat pengukur pH. Normalnya, kolam renang memiliki kadar pH sekitar 7 dan klorin sekitar 1 sampai 3 ppm. Tingkat pH ini memengaruhi kondisi air, ketahanan material kolam, dan berpengaruh terhadap kulit pengguna kolam renang.
- Jika kadar klorin tidak normal, tambahkan bubuk klorin atau granula Kebutuhan klorin untuk kolam renang berukuran 3 m x 9 m sekitar 3 kg per bulan.
- Bila pH air terlalu tinggi, berikan larutan asam HCl. Bila pH air terlalu rendah, berikan soda ash yang bersifat alkali sehingga akan membantu mengontrol pH air yang rendah. Soda abu juga berfungsi untuk mengikat kotoran yang ada di dalam air kolam, sehingga kotoran yang terdapat pada kolam renang akan mengendap ke dasar kolam renang sehingga lebih mudah