Itupun konsumennya masih sebatas pada bangunan tinggi (bertingkat) dan rumah-rumah kawasan perkotaan.
Baca Juga: Cegah Dinding Rembes di Kamar Mandi, Inilah 4 Pelapis Paling Aman

Di Indonesia sendiri, Hebel baru dikenalkan pada tahun 1995.
Bahan pembuatan beton ringan aerasi jenis ini adalah campuran pasir kuarsa, kapur, semen, dan bahan pengembang yang dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk beton ringan.
Bahan-bahan tersebut diproses secara kimia, sehingga terbentuk gas hidrogen yang membuat adonan bahan itu mengembang dan membentuk pori-pori kecil yang menyebabkan beton ini ringan.
Proses akhirnya adalah mematangkannya dengan memanggang dalam suatu oven bertekanan tinggi yang disebut autoclave chamber dengan uap panas hingga suhu 183°C.
Baca Juga: Bata Merah Bikin Rumah Hijau ini Humble dan Hangat, Lihat Juga 4 Tamannya yang Cantik!
Beton ringan aerasi tak hanya diproduksi untuk bahan dinding (blok), melainkan juga untuk lintel, anak tangga, panel dinding, dan panel lantai.
Masing-masing punya ukuran berbeda sesuai spesifikasinya.
Blok untuk dinding misalnya, ada dua macam: blok biasa dan blok jumbo.
Panel Dinding
Dengan cara sederhana, panel dinding dapat dipasang dengan waktu yang efisien.