Follow Us

Mendesain Dapur Kotor Jangan Asal, Apa Bedanya dengan Dapur Bersih?

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 05 Oktober 2019 | 10:10
Desain dapur kotor lebih ditekankan pada sisi fungsinya.
Sotheby's International Realty/House Beautiful

Desain dapur kotor lebih ditekankan pada sisi fungsinya.

IDEAonline-Meski dijuluki dapur kotor, bukan berarti peletakan dan penataannya boleh asal-asalan.

Untuk alasan penataan yang lebih baik, banyak rumah membuat pemisahan fungsi dapur menjadi dapur bersih dan dapur kotor.

Namun pada praktiknya, hanya dapur bersihlah yang menjadi pusat perhatian.

Sedangkan penataan dapur kotor dibiarkan seadanya.

Sesungguhnya, apa perlunya pemisahan fungsi dapur menjadi dapur bersih dan kotor?

Apa yang dimaksud dengan dapur kotor?

Lalu, Bagaimana penataan dapur kotor yang benar dan fungsional?

Itilah “dapur kotor” hanya ditemukan di Asia.

Alasannya, proses memasak masakan Asia yang rumit dan seringkali menimbulkan “kekacauan”, maka dibutuhkanlah suatu ruang khusus sebagai area memasak sekaligus menyimpan alat-alat dan bahan-bahan memasak.

Baca Juga: Cintai Bumi dari Rumah Sendiri, Ini Cara Hemat Energi di Dapur (1)

Baca Juga: Cintai Bumi dari Rumah Sendiri, Ini Cara Hemat Energi di Dapur (2)

Dapur bersih lebih mengutamakan visual, dapur kotor fungsional.
Alex Hayden/House Beautiful

Dapur bersih lebih mengutamakan visual, dapur kotor fungsional.

Area inilah yang sering disebut dengan dapur kotor.

Dapur kotor sebenarnya adalah istilah populer yang dipakai untuk menyebut dapur aktif.

Berbeda dengan dapur bersih yang membutuhkan nilai visual tinggi, desain dapur kotor lebih ditekankan pada sisi fungsinya.

Dapur kotor yang baik haruslah memiliki area meracik dan memasak yang nyaman, serta jaringan pembuangan yang memadai.

Hal tersebut karena dalam dapur kotor terjadi banyak aktivitas memasak yang menghasilkan jumlah sampah yang tinggi.

Bicara masalah ukuran, sebuah dapur kotor biasanya lebih besar daripada dapur bersih.

Tentu saja, aktivitas yang terjadi menjadi pertimbangan utama.

Di dalam dapur kotor terjadi lebih banyak aktivitas, di antaranya meracik dan menyimpan alat-alat dan bahan-bahan memasak, mencuci dan mengolah bumbu, serta memasak.

Baca Juga: Mudah Berantakan, Begini Trik Menata Perabotan Dapur agar Selalu Rapi

Perhatikan ergonomis ukuran termasuk besarnya area sirkulasi agar nyaman berativitas.
Photographix India/Architecturaldigest

Perhatikan ergonomis ukuran termasuk besarnya area sirkulasi agar nyaman berativitas.

Sedangkan dapur bersih hanya digunakan untuk aktivitas memasak yang sederhana, seperti memanaskan makanan, dan menyajikannya.

Dari fungsi-fungsi yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diperoleh sebuah ukuran standar sebuah dapur yang ideal.

Untuk ukuran standar dapur kotor berbentuk single line (1 deret) dengan kapasitas 1 orang, sebaiknya berukuran minimal 2 m x 1 m.

Satu sisi digunakan untuk meletakkan berbagai perabot dan sisi lainnya digunakan sebagai sirkulasi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dapur adalah jenis dan ukuran perkakas yang dipakai, seperti lemari es dan kompor, agar ukuran meja dan lemari dapur dapat disesuaikan.

Jangan sampai pintu dan laci tidak bisa dibuka maksimal karena area terlalu sempit, sehingga menyulitkan penggunaan.

Baca Juga: Bentuk Postur Anak Sedari Kecil, Begini Furnitur Ergonomis Untuknya!

Dapur diletakkan di lantai bawah, karena berkaitan dengan fungsinya.
Dok. Modena

Dapur diletakkan di lantai bawah, karena berkaitan dengan fungsinya.

Perabot pun harus nyaman digunakan.

Jangan sampai membuat rak yang terlalu tinggi dan sulit dijangkau, sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan kecil.

Sebagai acuan, dapat menggunakan ukuran standar yang dipakai pada umumnya, misalnya lebar meja dapur yang nyaman adalah 50 cm-60 cm dengan tinggi 75 cm-80 cm.

Lebar area gerak dengan 1 meja adalah 80 cm-90 cm, sedangkan jarak area gerak dengan 2 meja berhadapan adalah 120 cm.

Rak dengan ketinggian di atas 1,8 m akan membutuhkan alat bantu untuk mengaksesnya, seperti tangga atau kursi.

Memiliki kecenderungan kotor dan bau menusuk yang tinggi, peletakan dapur kotor sebaiknya direncanakan dengan baik.

Caranya adalah dengan mengikuti prinsip pengelompokan aktivitas.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Asap Dapur, Ini Enam Solusi Praktis Mengatasinya!

Ketinggian rak dan penyimpanan perabot harus mempertimbangkan penggunanya.
Foto Rizky Ismanto Propert i RizkY Ismanto dan Septia Erianty, Lampung

Ketinggian rak dan penyimpanan perabot harus mempertimbangkan penggunanya.

Ruang-ruang dikelompokkan berdasarkan aktivitas dan tingkat privasinya.

Jika diklasifikasikan menurut jenis aktivitasnya, dapur kotor termasuk dalam kelompok ruang servis.

Kelompok ruang servis sebaiknya diletakkan terpisah dari ruang-ruang publik dan privat.

Pemisahan itu berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dalam hunian.

Sebagai pembatas antara ruang servis dan ruang-ruang yang lain, ruang makan dapat difungsikan sebagai ruang transisi.

Untuk mengurangi penyebaran bakteri dan bau yang tidak sedap ke penjuru ruangan dalam rumah, sebuah dapur kotor idealnya berada di area yang peling dekat dengan tempat pembuangan sampah akhir.

Baca Juga: Tak Napsu Makan Habis Memasak? Indikasi Kena Efek Buruk Asap Dapur, Kok Bisa?

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest