Follow Us

Untuk Pelat Lantai Pilih Beton Pracetak atau Aerasi? Ketahui Bedanya!

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 18 Oktober 2019 | 08:30
Sudah banyak dikenal teknologi material untuk dak lantai seperti beton pracetak dan beton aerasi.

Sudah banyak dikenal teknologi material untuk dak lantai seperti beton pracetak dan beton aerasi.

IDEAonline-Struktur adalah bagian terpenting dari seluruh elemen yang ada di sebuah bangunan rumah.

Karena penting, janganlah sesekali menghemat struktur dengan cara mengurangi volume dan hitungan strukturnya.

Intinya, jangan mengurangi jumlah dan diameter tulangan hanya demi penghematan.

Lantas, bagaimana caranya berhemat di struktur?

Gantilah bahan konvensional yang sekarang kamu gunakan dengan bahan pengganti.

Saat ini banyak beredar bahan pengganti yang secara kualitas dan kekuatannya sama atau bahkan lebih jika dibandingkan dengan bahan konvensional yang ada.

Baca Juga: Enggan Gunakan Beton Aerasi Pengganti Batu Bata? Ini Mitos dan Fakta

Bahan-bahan pengganti ini biasanya sudah siap pasang.

Oleh karenanya, pengaplikasiannya akan membutuhkan waktu yang lebih singkat.

Penghematan waktu pemasangan/aplikasi merupakan salah satu aspek bagaimana sebuah struktur bisa dikatakan sebagai struktur hemat energi.

Tinjauannya tidak hanya dari material dasarnya yang bisa didaur ulang atau tidak, melainkan bagaimana aplikasinya.

Untuk membuat pelat lantai, sudah banyak dikenal teknologi material untuk dak lantai seperti beton pracetak dan beton aerasi.

Pilih yang mana di anatra keduanya? Berikut uraiannya!

Baca Juga: Pengganti Tangga Solusi Keterbatasan Mobilitas, Ini Aturan Bikin Ramp

Pemasangan beton pra cetak.

Pemasangan beton pra cetak.

Beton Pra Cetak, Bobotnya Ringan

Beton ringan pra cetak ini sebenarnya mirip dengan keratin hanya saja material dasarnya yang berbeda.

Produk beton seperti ini juga banyak, salah satunya adalah balok lantai beton (baliton) produksi Blockvloer Indonesia.

Produk ini berupa modul beton ringan berukuran 25 cm x 20 cm dengan lebar 10 cm dan 12 cm.

Modul beton tidak dibuat masif, melainkan berongga.

Adanya rongga ini tidak mengurangi kekuatan beton, tapi justru meningkatkan daya dukungnya dan tentunya bobot strukturnya menjadi banyak berkurang.

Satu keping modul baliton memiliki berat 4 - 4,5 kg dan ketika terpasang bobotnya sekitar 18kg/m².

Satu blok terdapat 3 rongga, 2 di antaranya ada di pinggir yang berfungsi sebagai tempat tulangan.

Baca Juga: Material Alternatif untuk Rumah Urban, Kepoin Yuk Apa Saja Jenisnya!

Material beton pra cetak

Material beton pra cetak

Baja tulangan ini akan merangkai gabungan modul-modul.

Perangkaiannya dilakukan di pabrik atau lokasi proyek.

Tulangan yang dibutuhkan ini cukup tulangan searah saja yang tegak lurus dengan baloknya sehingga bisa diikatkan dengan tulangan balok.

Dengan sistem ini, penghematan tulangan dibandingkan sistem konvensional sekitar 50%.

Tulangan yang mengikat antarmodul ini sebenarnya sudah kuat.

Hanya saja di atas permukaan plat harus ditambahkan tulangan 2 arah yang bisa menggunakan wire mesh.

Penghematan dengan sistem ini tak hanya pada tulangannya saja tetapi waktu pemasangannya dan prosesnya pun juga hemat.

Perancah yang dipakai lebih sedikit atau hanya sekitar 20% dari pemakaian perancah pada sistem konvensional.

Cukup 1 perancah di bagian tengah bentang pelat untuk mencegah lendutan awal.

Tebal cor pun juga lebih tipis dan bisa menghemat sekitar 60% beton cor.

Baca Juga: Agar Bisa Lebih Hemat, Membeli Material Pun Ada Triknya, Ini Dia!

Aplikasi beton aerasi.

Aplikasi beton aerasi.

Blok Beton Aerasi, Ringan dan Ringkas

Produk beton aerasi tidak hanya terbatas pada produk untuk dinding saja.

Super panel lantai hebel produksi Hebel adalah salah satu produk beton aerasi yang varian produknya difungsikan sebagai panel lantai.

Saat ini di pasaran tersedia bahan panel lantai beton ringan hebel dalam bentuk modul dengan ukuran 12,5 cm (tebal) x 60 cm (lebar).

Panjangnya mengikuti bentang plat lantai, mulai dari bentang 1,5 m hingga 3,25 m.

Panel lantai beton aerasi ini juga tersedia untuk bentang hingga 3,75 m dengan ketebalan 15 cm.

Modul beton aerasi ini memiliki tulangan di dalamnya dan aplikasinya cepat dan efisien.

Setiap panel menumpu balok yang sebisa mungkin berupa dinding beton aerasi juga.

Jika panel-panel ini sudah terpasang, di atasnya tidak perlu lagi pengecoran beton.

Keunggulan lain yang dimilikinya, pembuatan plat tidak menggunakan bekisting sehingga tidak membutuhkan kayu.

Selain itu, material beton aerasi ini mampu menahan panas dan meredam suara sehingga aktivitas di lantai 2 tidak akan terdengar di lantai 1.

Baca Juga: Jangan Asal Bikin Balkon, Ini Rambu Meningkat Rumah Wajib Dipatuhi

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest