Alur kerja pada dapur biasa disebut dengan segitiga kerja.
Dikatakan segitiga karena seseorang yang bekerja di dapur seakan-akan membuat pola yang menghubungkan 3 area utama pada dapur, yaitu area penyimpanan (storage), area meracik dan mencuci bahan (preparation), dan area memasak (cooking).
Baca Juga: Kurang dari Sejuta, Begini Trik Padu-padan Dekorasi Hunian yang Enggak Bikin Kantong JebolDapur harus memiliki tempat penyimpanan bahan, tempat menyimpan piranti masak, area pencucian alat memasak, dan area masak.
Dalam gambar rancangan, ketiga area ini memiliki “simbol” tersendiri, yakni area storage biasa disimbolkan dengan kulkas, area preparation disimbolkan dengan sink, dan area cooking disimbolkan dengan kompor.
Menurut Nurrizka, arsitek dari Arsitektur Vaastu Studio, “Alur segitiga dapat dikatakan sebagai alur nyaman kita untuk beraktivitas di dapur secara ergonomis.
Kegunaan dari alur segitiga itu sendiri adalah memaksimalkan kegiatan di dapur walaupun memiliki ruangan yang terbatas.”
Dalam pandangan seorang arsitek, tidak ada masalah dalam alur kerja seseorang karena balik lagi ke individu masing-masing.
“Ketika ada seseorang ingin berimprovisasi dan tidak ingin masuk ke dalam segitiga kerja, itu tidak apa-apa karena panduan dasar dari segala alur adalah bentuk sirkulasi kita yang efektif didapur,” ujar Nurrizka. Menurutnya, karena pada akhirnya akan balik ke pola yang sama, yaitu segitiga.
Baca Juga: Hadirkan Semarak dalam Kelembutan Shabby, Apa Peran Mawar Biru?
Alur akan mengalami inovasi atau perubahan ketika ada island atau meja makan yang dijadikan satu dengan dapur.
Menurut Nurrizka, “Island bisa jadi adalah kebutuhan dari perpanjangan kerja dapur, dalam artian ada beberapa orang yang ingin dapurnya terekspos atau memiliki fungsi sebagai tempat berkumpul dan berkomunikasi.”
Namun, perubahan tersebut tetap kembali ke pola dasar, yaitu kepada segitiga kerja.