Kamar tidur utama ini memiliki langitlangit yang sangat tinggi, hampir 6 m.
Ini sengaja dirancang arsitek ini agar tercipta kesan lapang, sekaligus menghadirkan kesan agung, yang menegaskan istimewanya area ini.
Langit-langit kamar ini miring karena terletak tepat di bawah atap pelana rumah ini.
Pada bagian dinding segitiganya, Ifin menambahkan lagi sepasang jendela.
Ifin mengaku sering menghabiskan waktu di kamar ini, bercengkerama bersama sang istri, Lika, dan kedua buah hati mereka.
Baca Juga: Terkuak Fakta Sebenarnya dari Kasus Pegawai Artis, Baim: Bukan Hamzah yang Mencuri di Rumah Saya
“Dari jendela segitiga itu kita bisa lihat bulan, juga pesawat yang lewat,” cerita Ifin, yang rumahnya memang tak jauh letaknya dari Lanud Pondok Cabe.
Tidak perlu perangkat hiburan yang canggih, memandang indahnya alam sekitar juga menjadi kegiatan yang menyenangkan jika itu dilakukan bersama orang-orang tersayang.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 177
(*)