Follow Us

Ternyata Polusi di Dalam Rumah Bersumber dari Benda Ini, Atasi Segera!

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 20 Februari 2020 | 18:19
Untuk mengurangi polusi di dalam ruang, sebaiknya hindari pemakaian karpet tebal.
Decoist

Untuk mengurangi polusi di dalam ruang, sebaiknya hindari pemakaian karpet tebal.

IDEAOnline-Memiliki sarana hiburan di dalam rumah tempat di mana anggota keluarga berkumpul tentu menyenangkan.

Selain waktu kebersamaan tak terbuang karena kemacetan yang terjadi di jalan, juga banyak keleluasaan lain jika acara berkumpul dilakukan di dalam rumah.

Namun, meski terbebas dari kemacetan, bukan berarti kamu terbebas dari polusi udara.

Ada di dalam rumah sama sekali tak menjamin kamu terbebas dari kuman dan mikroorganisme jahat lainnya.

Sebuah penelitian yang dilansir oleh perusahaan elektronik Sharp Corporation, menyebutkan bahwa indoor pollution itu lebih besar dibanding dengan outdoor pollution.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh indoor pollution mencapai 2,8 juta/ tahun.

Lantas sebenarnya, apa saja yang menjadi sumber kuman dan di dalam rumah?

Baca Juga: 6 Diperlukan untuk Kesehatan Tidur, Apa yang Membantu dan Mengganggu?

Baca Juga: Rumah Tropis Bak Surga Tersembunyi, Bedakan Ruang dari Laveling Tanah

Sofa, bantal, runner, dapat menjadi tempat bersarangnya debu di dalam rumah.

Sofa, bantal, runner, dapat menjadi tempat bersarangnya debu di dalam rumah.

Hal-hal berikut ini mungkin tak asing buat kamu.

Sofa, karpet, bedcover, selimut, koleksi buku, bingkai dan aksesori, hewan piaraan, asap rokok (jika ada penghuni rumah yang merokok), bau sampah, dan bau toilet.

Bukankah hal-hal di atas sangat akrab dengan ruang-ruang di rumah kita dan hampir selalu hampir selalu menemani kebersaman mu dengan keluarga?

Barang dan benda-benda inilah yang menjadi sumber mikroorganisme jahat di dalam rumah.

Bahkan sebuah penelitian menyebutkan, sistem ventilasi di dalam rumah yang tidak memadai, akan meningkatkan polusi udara dalam rumah lima sampai sepuluh kali lipat dibanding polusi udara di luar rumah.

Maka jelas, bahwa menata rumah dan menyediakan sarana untuk tinggal di dalamnya harus dilakukan dengan cermat.

Tak hanya sekadar bicara fungsi dan keindahan, namun juga keamanan dan kesehatan.

Baca Juga: Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster Sehatkan Ruang & Usir Polusi!

Baca Juga: Bikin Rumah Sejuk, 4 Cara Kelola Ruang Bawah Atap dengan Pengudaraan

Tanaman bisa menjadi penyaring debu dan pemasok oksigen di dalam rumah.
FOTO YANNIS RUDOLF PRATASIK

Tanaman bisa menjadi penyaring debu dan pemasok oksigen di dalam rumah.

Udara yang segar dan sehat harus diupayakan ada di dalam rumah, karena dari sinilah kesehatan seluruh keluarga berawal.

Menyediakan ventilasi yang cukup sehingga udara dapat mengalir lancar adalah salah satu cara.

Cara yang lain adalah dengan menghadirkan tanaman.

Tanaman di dalam rumah cukup efektif mengurangi polusi udara di dalam ruang.

Tanaman mempunyai kemampuan mempertahankan udara segar dan bersih di dalam rumah.

Fungsi tanaman, menyerap karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO) yang terdapat dalam polutan berbahaya yang ada di lingkungan rumah.

Tanaman juga memasok oksigen (O2) sehingga menciptakan udara yang segar di dalam ruangan.

Baca Juga: Tak Hanya Udara, Cahaya Juga Bisa Jadi Polusi Hingga Sebabkan Susah Tidur, Ini Cara Mengatasinya!

Memanfaatkan teknologi plasmacluster yang disematkan pada air purifier jadi solusi.
Dok. Sharp

Memanfaatkan teknologi plasmacluster yang disematkan pada air purifier jadi solusi.

Jika karena alasan tertentu kamu tak bisa menghadirkan ventilasi dan taman atau tanaman di dalam rumah, maka kamu bisa menggantikan fungsi taman ini dengan menghadirkan penjernih udara berteknologi plasmacluster.

Berbeda dengan air conditioning (AC) yang memiliki fungsi mendinginkan udara dalam ruang, penjernih udara atau air purifier adalah sebuah perangkat yang mampu memurnikan udara dalam ruang.

Teknologi plasmacluster dapat menghadirkan udara segar dan murni seperti di hutan dan pegunungan karena ion plasmaclusternya memiliki jumlah ion positif dan negatif yang seimbang.

Tingkat konsentrasi yang tinggi dari ion positif dan negatif ini berguna untuk menonaktifkan virus, bakteri, jamur, penyebab alergi dan bau yang menempel di udara.

Teknologi ini juga dapat menormalkan kelembapan udara dan menjaga kelembapan kulit.

Baca Juga: Mengenang Momen Mesra BCL dan Ashraf Sinclair di Dapur Bergaya American Klasik, Sweet Banget!

#berbagi idea

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest