IDEAonline- Saat ini, penerapan gaya industrial di berbagai ruang usaha cukup mudah ditemukan.
Dari restoran, kafe, hingga kantor, terlihat cukup eksentrik dengan pengolahan gaya yang mengadaptasi konsep pabrik ini.
Konsep inilah yang melatarbelakangi lekatnya gaya industrial dengan citra ruang maskulin.
Baca Juga: Gunakan Batu Alam, Ini Tips Hadirkan Luar Ruang yang Harmonis dengan Dinding Kamprot
Dari besi, baja, beton, hingga material keras lainnya yang menciptakan nuansa warna gelap.
Tak heran, beberapa ruangan bergaya industrial cenderung terkesan gelap dan redup.
Namun, kesan gelap tersebut justru tak nampak pada restoran bergaya industrial bernama IND.USTRIE berikut ini.
Baca Juga: Mau Datang ke ARCH:ID? Intip Pameran Khusus Wadahnya Para Arsitek!
Terletak di kawasan ruko daerah Bintaro, pemiliknya cukup beruntung karena mendapatkan unit paling ujung.
Baca Juga: Inspirasi Rumah Mungil dengan Lahan 120 Meter Bergaya Industrial Tropis!
Dengan demikian, ia dapat membuat jendela besar tanpa terhalang oleh unit sebelahnya.
Dari jendela inilah, pencahayaan alami dapat menerangi seluruh bagian interior dengan optimal.
Bukan hanya banyaknya cahaya matahari yang membuat interior IND.USTRIE tampak terang dan lapang, tapi juga konsep furniturnya.
Meskipun masih mengacu pada konsep pabrik, tak lantas furnitur yang digunakan harus tampak rumit.
Baca Juga: Cara Hadirkan Hunian Dibawah 200 M dengan Paduan Mural! Coba Gunakan Gaya Rustik
Pemilihan furnitur didasarkan pada konsep yang cenderung minimalis.
Baca Juga: Hadirkan Kebutuhan Pembangunan Indonesia, Megabuild dan Keramika Indonesia Kembali Hadir Tahun Ini!
Semua kursi dan meja makan berbentuk ramping berlapiskan warna hitam pekat yang menjadi salah satu warna khas gaya industrial.
Untuk material, tentu saja besi, stainless steel, dan kayu jadi yang utama.
Tidak sampai di situ, nafas industrial juga terlihat dari pengolahan elemen bangunan.
Lantai yang cenderung keabuan ternyata adalah beton asli yang diekspos tanpa penambahan material pelapis apapun.
Alih-alih menggunakan wallpaper, si pemilik memilih untuk memanfaatkan lembaran kawat sisi sebagai pemberi aksen di beberapa bagian dinding.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 143
(*)