Follow Us

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

Saffa Fauziah Kamila - Rabu, 01 April 2020 | 10:30
Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!
Foto Fernando Gomulya/Lokasi dee roemah, Kebayoran lama, Jakarta Selatan/Arsitek Gerard Tambunan (ge

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

IDEAonline- Menjalani hari di kota besar membuat pemilik rumah ini rindu akan kehidupan kampong yang lebih tenang dan dekat dengan alam.

Ketika ingin merenovasi rumahnya, ia justru berpesan kepada sang arsitek Gerard Tambunan, untuk membuat bangunan yang lebih sederhana.

Dan tidak menonjol dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Awalnya Bergaya Tradisional Bali, Kini Diubah Menjadi Sentuhan Khas Taman Jepang, Bikin Pangling!

Baca Juga: Dipenuhi Teriakan Haru Menyemangati, Remaja 14 Tahun di Sulawesi Barat yang Positif Virus Corona ini Akhirnya Dijemput Petugas

Oleh arsitek prinsipal dari GeTs architects ini, lahan yang tidak simetris dianggap bukan halangan.

Pun rumah-rumah lain di sekitar lahan yang kebanyakan berupa bangunan sederhana dengan maksimal 2 lantai.

Potensi lahan yang sarat dengan vegetasi dipandang sebagai keuntungan untuk mewujudkan keinginan pemilik rumah.

Demi menciptakan suasana alami dan memberi kenyamanan, lima pohon besar yang ada dipertahankan.

Ditambah sebuah pohon palem dan sebuah partisi tanaman rambat.

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!
Foto Fernando Gomulya/Lokasi dee roemah, Kebayoran lama, Jakarta Selatan/Arsitek Gerard Tambunan (ge

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

Oleh arsiteknya, kontur lahan diolah sehingga bangunan menempati lahan yang lebih rendah daripada taman.

Ini untuk membuat bangunan tidak menjulang dan tidak “berteriak” di tengah lingkungannya.

Bentuk bangunan pun terbilang sederhana, dengan atap pelana berlapis genting tanah merah.

Detail menarik terdapat pada bagian atap yang menerus ke samping rumah.

Bilah-bilah kayu disusun secara acak sehingga memiliki celah-celah di antaranya. kayu ini rupanya merupakan limbah pabrik furnitur.

Baca Juga: Dipenuhi Teriakan Haru Menyemangati, Remaja 14 Tahun di Sulawesi Barat yang Positif Virus Corona ini Akhirnya Dijemput Petugas

Baca Juga: Tolak Lockdown, Yuk Menilik Sederet Aturan dan Definisi Darurat Sipil yang Dipilih Jokowi untuk Hadapi Covid-19

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!
Foto Fernando Gomulya/Lokasi dee roemah, Kebayoran lama, Jakarta Selatan/Arsitek Gerard Tambunan (ge

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

Di sini, susunan bilah kayu ini berfungsi sebagai penyaring sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, selain sebagai pemberi ciri khas rumah ini.

Sementara, untuk bagian dalam rumahnya, kondisi bangunan lama dianggap masih bagus.

Sehingga beberapa ruang dapat dipertahankan sambil dilakukan penambahan ruang-ruang lain yang diperlukan.

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!
Foto Fernando Gomulya/Lokasi dee roemah, Kebayoran lama, Jakarta Selatan/Arsitek Gerard Tambunan (ge

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

Tiga kamar tidur anak dipertahankan, sementara kamar tidur utama ditempatkan di area yang lebih privat.

Ruang-ruang bersama seperti ruang keluarga, ruang makan, serta dapur diletakkan di lantai bawah dengan pengaturan ruang yang lebih simpel.

Baca Juga: Setiap Jenis Karpet Memberi Sensasi Berbeda, Pilih yang Mana?

Baca Juga: Sempat Berada di Zona Merah, Kini Semua Pasien yang Positif Covid-19 di Kota Malang Telah Sembuh!

Area ini sifatnya terbuka, dominan dibatasi dinding kaca, untuk mengaburkan batas antara ruang luar dan ruang dalam.

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!
Foto Fernando Gomulya/Lokasi dee roemah, Kebayoran lama, Jakarta Selatan/Arsitek Gerard Tambunan (ge

Mau Rasakan Suasana Kampung Halaman di Rumah? Yuk Pilih Material yang Berbeda, Ini Tipsnya!

Hijaunya taman pun dapat dirasakan ke dalam ruang. Sebuah ruang kerja ditambahkan di area di bawah atap dengan kisi-kisi.

Akses ke ruang ini dibuat terpisah, dari ruang luar, untuk menjaga privasi, mengingat di ruang inilah pemilik rumah sering menerima tamu.

Suasana bagaikan kampung yang diinginkan pemilik rumah didukung oleh pemilihan material bangunan dan pengisi rumah.

Dinding rumah ini sebagian besar berupa dinding plester halus.

Material semen ini dipilih karena selain menampilkan kesan alami, juga karena praktis perawatannya.

Furniturnya kebanyakan bermaterialkan kayu dengan bentuk yang simpel untuk mendukung konsep sederhana yang diusung.

Baca Juga: Suka yang Berbau Alam? Begini Trik Padukan Kamar Mandi dengan Vertikal Garden

Baca Juga: Tips Buat Dapur Anti Pengap dan Gelap, Posisinya Dapur Pas di Samping Taman!

Desain yang sangat mempertimbangkan konteks lingkungan ini menciptakan bangunan yang menyatu dengan alam, juga dengan sekitarnya.

Kesahajaan inilah yang diidamkan pemilik rumah.

Artikel ini tayang di Majalah IDEA Edisi 174

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest