Follow Us

Masuk dalam Negara dengan Kasus Kematian Corona Tertinggi, Satu Keluarga Mau Tak Mau Tinggal Bersama Mayat atau Membakarnya Sendiri, Menyedihkan!

IDEAonline - Sabtu, 04 April 2020 | 16:00
ilustrasi mayat
daily star

ilustrasi mayat

Misalnya keluarga dari Gabriella Orellana ini, mereka hancur setelah pejabat setempat tidak bisa menyedikan peti mati dan pemakaman dengan cepat.

Hasilnya, mereka tinggal bersama mayatnya hingga membusuk.

Baca Juga: Kabar Duka Datang Dari Bupati Morowali Utara, Usai Dinyatakan Positif Covid-19 hingga Sempat Jalani Perawatan Selama 2 Hari, Dirinya Tewas dan Dimakamkan Sesuai Prosedur

Baca Juga: Ini Rekomendasi Standar APD yang Dibutuhkan Tenaga Medis, Mau Ikut Aksi Solidaritas sebagai Donatur?

Dalam sebuah tayangan video yang viral, Gabiella Orellana datang ke rumah sakit untuk mengambil mayat suaminya.

Kemudian, keluarga itu diberi tahu sementara mereka harus tinggal bersama dengan mayat itu selama beberapa hari.

Mendengar jawaban itu, Gebriella menangis sambil memohon.

"Jangan biarkan dia berbaring di sini," ia memohon dalam rekaman ketika anak-anaknya terlihat berbaring di lantai belakangnya.

Lusinan keluarga di Ekuador mengalami nasib yang sama dan kewalahan untuk menjaga tubuh kerabat mereka yang meninggal akibat Covid-19.

Beberapa sangat putus asa sehingga mereka membakar mayatnya sendiri di jalanan atau membungkusnya dengan plasatik lalu membuangnya di trotoar.

Kamar mayat di rumah sakit Guayaquil memperlihatkan penuh dengan mayat-mayat.

Sementara mereka yang putus asa akan mengambilnya dan membakarnya di jalanan.

Source : intisari-online

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest