Misalnya keluarga dari Gabriella Orellana ini, mereka hancur setelah pejabat setempat tidak bisa menyedikan peti mati dan pemakaman dengan cepat.
Hasilnya, mereka tinggal bersama mayatnya hingga membusuk.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Standar APD yang Dibutuhkan Tenaga Medis, Mau Ikut Aksi Solidaritas sebagai Donatur?
Dalam sebuah tayangan video yang viral, Gabiella Orellana datang ke rumah sakit untuk mengambil mayat suaminya.
Kemudian, keluarga itu diberi tahu sementara mereka harus tinggal bersama dengan mayat itu selama beberapa hari.
Mendengar jawaban itu, Gebriella menangis sambil memohon.
"Jangan biarkan dia berbaring di sini," ia memohon dalam rekaman ketika anak-anaknya terlihat berbaring di lantai belakangnya.
Lusinan keluarga di Ekuador mengalami nasib yang sama dan kewalahan untuk menjaga tubuh kerabat mereka yang meninggal akibat Covid-19.
Beberapa sangat putus asa sehingga mereka membakar mayatnya sendiri di jalanan atau membungkusnya dengan plasatik lalu membuangnya di trotoar.
Kamar mayat di rumah sakit Guayaquil memperlihatkan penuh dengan mayat-mayat.
Sementara mereka yang putus asa akan mengambilnya dan membakarnya di jalanan.