Follow Us

Masuk dalam Negara dengan Kasus Kematian Corona Tertinggi, Satu Keluarga Mau Tak Mau Tinggal Bersama Mayat atau Membakarnya Sendiri, Menyedihkan!

IDEAonline - Sabtu, 04 April 2020 | 16:00
ilustrasi mayat
daily star

ilustrasi mayat

IDEAonline - Beberapa negara di dunia dengan dampak virus corona tinggi tampaknya kewalahan untuk menanganinya.

Misalnya Italia, negara dengan korban terbanyak virus corona di dunia ini mengaku kewalahan untuk mengurus jenazah korban virus corona.

Karena terlalu banyak, mereka tak sanggup melakukan kremasi dalam satu kota hingga mayat-mayat itu terpaksa dilempar ke kota lain dengan bantuan kendaraan militer.

Itu adalah permasalahan di Italia, lain lagi dengan Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Kebersihan Selama Pandemi Covid-19. Udara Sehat, Lantai Bersih, dan Kamar Tidur Bebas Kuman

Baca Juga: Berbagi IDEA Membersihkan Dapur, Peranti Masak, dan Alat Makan, Upaya Cegah Penyebaran Covid-19

Negara yang memiliki jumlah kematian tak sebanyak Italia maupun China juga kewalahan dalam masalah memakamkan jenazah korban virus corona.

Di Indonesia banyak jenazah ditolak warga setempat untuk dimakamkan.

Selain Italian maupun Indonesia, negara yang tidak masuk dalam daftar negara tertinggi virus corona ini pun juga kewalahan dalam masalah pemakaman.

Negara tersebut adalah Ekuador, negara ini menghadapi masalah yang berbeda lagi.

Pejabat setempat keteteran untuk memakamankanya, akhirnya beberapa keluarga terpaksa tinggal dengan mayat hingga membusuk.

Melansir Daily Mirror Jumat (3/4/20), di kota Guayaquil, Ekuador, jenazah terpaksa dibakar sendiri oleh keluarganya di jalanan karena lonjakan kematian terlalu besar di negara itu.

Misalnya keluarga dari Gabriella Orellana ini, mereka hancur setelah pejabat setempat tidak bisa menyedikan peti mati dan pemakaman dengan cepat.

Hasilnya, mereka tinggal bersama mayatnya hingga membusuk.

Baca Juga: Kabar Duka Datang Dari Bupati Morowali Utara, Usai Dinyatakan Positif Covid-19 hingga Sempat Jalani Perawatan Selama 2 Hari, Dirinya Tewas dan Dimakamkan Sesuai Prosedur

Baca Juga: Ini Rekomendasi Standar APD yang Dibutuhkan Tenaga Medis, Mau Ikut Aksi Solidaritas sebagai Donatur?

Dalam sebuah tayangan video yang viral, Gabiella Orellana datang ke rumah sakit untuk mengambil mayat suaminya.

Kemudian, keluarga itu diberi tahu sementara mereka harus tinggal bersama dengan mayat itu selama beberapa hari.

Mendengar jawaban itu, Gebriella menangis sambil memohon.

"Jangan biarkan dia berbaring di sini," ia memohon dalam rekaman ketika anak-anaknya terlihat berbaring di lantai belakangnya.

Lusinan keluarga di Ekuador mengalami nasib yang sama dan kewalahan untuk menjaga tubuh kerabat mereka yang meninggal akibat Covid-19.

Beberapa sangat putus asa sehingga mereka membakar mayatnya sendiri di jalanan atau membungkusnya dengan plasatik lalu membuangnya di trotoar.

Kamar mayat di rumah sakit Guayaquil memperlihatkan penuh dengan mayat-mayat.

Sementara mereka yang putus asa akan mengambilnya dan membakarnya di jalanan.

Baca Juga: Taaruf dan Langsung Nikah, Kisah Cinta Mantan Personil Girlband Ini Masih Lekat Dibenak Warganet, Intip Huniannya!

Baca Juga: Bingung Bagaimana Bersihkan Mesin Cuci? Tuang Cuka Putih 1 Liter dan Lihat yang Akan Terjadi!

Satu keluarga memutuskan untuk membakarnya sendiri, karena pihak berwenang mengatakan mereka baru bisa mengurusnya beberapa hari lagi.

Mereka yang tidak punya pilihan selain membakarnya sendiri akan membuang mayat di tempat sampah.

Hingga saat ini Ekuador melaporkan 3.163 infeksi dan 120 kematian pada hari Kamis (2/4/20), tetapi jumlah korbannya bisa jauh lebih tinggi.

Negara itu sedang berupaya membangun kamp khusus untuk korban virus corona di Guayaquil di mana ada 80 orang tewas.

Satu unit tentara dan polisi bertugas untuk mengumpulkan korban virus corona sebanyak 150 mayat dalam sehari. Namun naik 30 beberapa hari yang lalu.

Pekan lalu pihak berwenang mengatakan mereka telah memindahkan 100 mayat dari rumah-rumah ke pelabuhan.

(*)

Artikel ini pernah tayang di INTISARIONLINE dengan judul Keteteran dan Tak Sanggup Memakamkan Mayat Korban Virus Corona dengan Cepat, di Negara Ini Keluarga Harus Tinggal Bersama Mayat Tewas Akibat Covid-19 Atau Membakarnya Sendiri

Source : intisari-online

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest