IDEAOnline-Kelezatan dan kesehatan makanan tak hanya ditentukan dari rasa, tetapi juga dari cara olah dan peranti yang digunakan untuk memasak.
Direbus atau dibakar? dua-duanya bisa lebih sehat jika mengolahnya benar.
Nutrisi akan terbuang percuma jika kita tidak memahami cara merebus makanan dengan benar.
Caranya, didihkan air seperlunya, lalu masukkan bahan yang akan direbus.
Menutup panci ketika merebus dapat meminimalkan kehilangan nutrisi yang menguap, tetapi akan meningkatkan kadar zat asam dalam cairan perebus.
Baca Juga: Memasak Jadi Solusi Saat Mati Gaya karena Bosan #DiRumahAja? Ini Cara Tingkatkan Mood di Dapur
Alhasil, bahan yang direbus cenderung berwarna kusam, gelap, kecokelatan, dan lebih liat atau kurang empuk.
Keuntungannya, bahan lebih cepat masak dan lebih hemat bahan bakar.
Panci yang dibuka ketika merebus dapat membuang banyak nutrisi yang menguap bersama uap air, namun warna bahan yang direbus lebih cemerlang dan lebih empuk.
Kerugiannya, proses memasak lebih lama dan lebih boros bahan bakar.
Ada cara lainnya, yaitu dikukus.
Mengukus merupakan cara meminimalkan nutrisi larut air–khususnya vitamin–keluar dari bahan, sehingga kandungannya relatif terjaga.
Makanan bakar-bakaran menerbitkan aroma yang mengundang selera.
Namun, hati-hatilah karena jika salah mengolah, bahaya pun mengintip.
Membakar bahan makanan–terutama sumber protein (daging, ayam, ikan, dan seafood)–secara langsung di atas bara arang, bara kayu, maupun api akan mengakibatkan perubahan protein/asam amino menjadi amina heterosiklik, yang berpotensi memicu kanker.
Agar membakar lebih aman, lakukan di atas grill pan atau bungkus dengan beberapa lapis daun pisang, seperti membuat pepes.
Baca Juga: Tak Napsu Makan Habis Memasak? Indikasi Kena Efek Buruk Asap Dapur, Kok Bisa?
(*)