Ketika pandemi terus berlangsung, gejala-gejala baru dari pasien terinfeksi bermunculan.
Hal inilah yang membuat CDC menambahkan enam gejala baru untuk Covid-19.
Enam gejala baru itu meliputi:
- Panas dingin
- Badan gemetar berulang kali disertai menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.
Gejala lain yang telah dikaitkan dengan penyakit ini termasuk diare, ruam pada kulit dan kelelahan, serta gejala yang biasa dialami selama musim demam seperti pilek dan mata merah, sehingga sulit untuk membedakan antara keduanya.
Beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 mungkin tanpa gejala, tapi mereka tetap dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.
Mario Ramirez, mantan direktur pelaksana Office of Pandemics and Emerging Threats di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama berkata kepada The Washington Post, frekuensi gejala pada penyakit baru dapat berubah seiring waktu.
Ini sama seperti penyakit musiman seperti influenza.
"Saya yakin, enam gejala yang baru saja ditetapkan CDC sesuai dengan Covid-19," kata Ramirez dilansir The Washington Post, Selasa (28/4/2020).
Ramirez yang juga seorang dokter UGD meyakini bahwa enam gejala itu memang sesuai dengan Covid-19 mengingat lonjakan jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di AS.