Follow Us

Tak Hanya Polusi, Pencemaran dan Krisis Air Jadi Bagian dari Dampak Perubahan Iklim

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 16 Mei 2020 | 11:00
Ilustrasi wisata air
Visit Aceh Selatan

Ilustrasi wisata air

IDEAOnline-Perubahan iklim ternyata dapat mengancam perubahan siklus air di Bumi dan berdampak pada kehidupan manusia di dunia, termasuk di Indonesia.

Direktur Eksekutif Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) - UNESCO Category II Centre Prof. Dr. Ignasius D.A. Sutapa, MSc mengatakan sejauh ini memang sudah ada pertanda adanya perubahan iklim dan siklus air secara global.

"Kalau dilihat dari data yang ada itu ada pergeseran (siklus air). Akibatnya polanya ilim berubah dari waktu ke waktu," kata Ignasius kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Pola yang berubah itu kemudian ditunjukkan dengan berbagai kondisi seperti musim kemarau menjadi lebih panjang dengan curah hujan yang pendek, tapi curah hujannya intensitas tinggi.

Bumi semakin hangat, bongkahan-bongkahan es alam yang tadinya beku sudah banyak yang mencair, gunung-gunung yang tertutup salju sudah berkurang, berkurangnya gletser, dan juga muka air laut yang semakin meningkat.

"Akibatnya, terjadi pemanasan global, ke global iklim karena terjadi pergeseran siklus. Itu akan berdampak kepada aktivitas manusia," ujar dia.

Ignasius menyebutkan, setidaknya ada lima dampak dari perubahan iklim dan siklus air ini pada kehidupan manusia, termasuk di Indonesia.

1. Pencemaran air "Dampak dari perubahan iklim ini juga berakibat terhadap pencemaran air," kata dia.

Selain dari perubahan iklim di alam, aktivitas penduduk juga ikut terlibat dalam pencemaran air ini, dan mempengaruhi ketersediaan air yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Akhirnya, cadangan air untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat seperti air minum dan sanitasi juga berkurang dan sulit.

"Ya, oleh karena, air bakunya berkurang dari suplai (alam) ke masyarakat," tutur dia.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest