Akan tetapi, jika pola iklim kuno El Nino muncul kembali, maka banjir, badai, dan kekeringan akan menjadi lebih buruk dan lebih sering, terutama di Afrika, Australia, Indonesia, dan India yang saat ini saja sudah sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Di sisi lain, peristiwa naiknya suhu dapat memicu kekeringan di wilayah Tanduk Afrika dan India bagian selatan serta peningkatan curah hujan di Indonesia dan Australia bagian utara.
Sementara, peristiwa penurunan suhu dapat menciptakan efek sebaliknya, seperti di semenanjung India dapat terjadi peningkatan curah hujan.
Dampak El Nino Sebabkan Bencana
Dampak dari itu semua akan menjadi bencana.
Sejumlah lokasi tersebut bergantung pada pertanian tadah hujan dan setiap perubahan curah hujan bisa menjadi bencana bagi petani.
Samudra Hindia hari ini mengalami sedikit perubahan iklim dari tahun ke tahun karena angin yang bertiup dari barat ke timur, menjaga kondisi laut tetap stabil.
Baca Juga: Selamatkan Bumi dengan Bangunan Hijau, Lakukan dengan 5 Cara Ini!
rumah kaca
Perubahan antara kekeringan dan banjir di wilayah Tanduk Afrika juga menciptakan kondisi bagi kawanan belalang besar, yang saat ini mengancam ketahanan pangan bagi puluhan ribu orang.
Memang belum jelas apa ambang batas yang harus dilewati oleh pemanasan global untuk memicu terjadi perubahan ini.
Hal ini tentu membingungkan dan membuat sulit untuk merencanakan masa depan.