Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rumah Penuh Polutan Ini Gejalanya! Pakai Tanaman untuk Menyerap Zat Berbahaya Ini

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 29 Mei 2020 | 16:00
Indoor plant atau taman dalam ruang dibuat dengan memerhatikan tema ruang keseluruhan.
dok. images.britcdn.com

Indoor plant atau taman dalam ruang dibuat dengan memerhatikan tema ruang keseluruhan.

IDEAOnline-Sudah banyak diketahui taman dalam ruang dapat berpengaruh positif terhadap ruangan,

Di antaranya adalah warna hijau tanaman membuat ruangan menjadi lebih segar dan nyaman.

Memberi kesan semarak, indah, dan enak dipandang mata.

Beberapa jenis tanaman juga dapat menyerap polutan tertentu, sehingga dapat menekan tingkat polusi di dalam rumah/ruangan.

Jenis Polutan dalam Ruang dan Gejala yang Ditimbulkan

Umumnya, udara yang kita hirup mengandung zat polutan dengan kadar sangat rendah dalam bentuk gas, debu, atau uap air.

Polutan tersebut bisa juga masuk ke dalam ruangan yang kita tempati, sehingga dapat mengganggu pernapasan terutama yang mengidap penyakit asma dan bronkitis.

Baca Juga: Berkebun Indoor dengan Wadah, Ini Jenis Tanaman yang Cocok untuk Setiap Ruang

Sofa, karpet, gorden dan beberapa softfurnishing lain berpotensi menjadi penyimpan debu.

Sofa, karpet, gorden dan beberapa softfurnishing lain berpotensi menjadi penyimpan debu.

Beberapa zat polutan yang dapat menyebabkan polusi dalam ruangan, antara lain asap rokok, debu/abu dari binatang peliharaan, bakteri, gas formaldehida yang dihasilkan oleh barang-barang seperti karpet dan papan bangunan, serta gas dari alat masak rumah tangga.

Asap rokok tidak hanya menyebabkan kandungan karbondioksida meningkat, tetapi dapat menghasilkan gas lain seperti gas formaldehida, hidrogen sianida dan gas lain yang dapat menyebabkan kanker.

Gejala yang ditimbukan oleh zat polutan terhadap manusia bisa bermacam-macam, tergantung kandungan zat polutan dalam ruangan.

Gejala awal yang sering dijumpai antara lain sakit kepala, bersin-bersin, iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.

Pada kadar tinggi dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu diperlukan rencana bangunan yang mempunyai ventilasi udara yang lepas keluar dan menggunakan instalasi peralataan elekronik yang baik.

Tindakan pertama yang dilakukan jika gejala-gejala awal dirasakan atau ada peningkatan gas berbahaya, adalah membuka pintu dan jendela lebar-lebar serta mencari pertolongan secepatnya.

Baca Juga: 2,8 Juta Orang Meninggal Per Tahun karena Polusi, Hadirkan Udara Murni Sesegar Hutan Pegunungan di Rumah, Ini Caranya!

Tanaman lidah mertua atau sansevieria adalah salah satu tanaman berkasiat menyerap polutan.

Tanaman lidah mertua atau sansevieria adalah salah satu tanaman berkasiat menyerap polutan.

Tanaman Menyerap Zat Berbahaya

Hasil penelitian menunjukkan kehadiran tanaman hias dalam ruangan dapat mengurangi risiko gangguan udara kotor minimal 20% dari seluruh gangguan kesehatan.

Tanaman mampu menyerap zat polutan dalam udara sehingga udara lebih bersih untuk pernafasan.

Selain itu, kehadiran tanaman juga dapat menghemat energi.

Oleh karenanya, lebih baik jika perencanaan penempatan tanaman dilakukan saat perencanaan dan pembuatan desain bangunan berlangsung, sehingga tercipta kerhamonisan dalam desain.

Tanaman yang ditempatkan di ruang depan, dapat berfungsi sebagai filter udara sebelum masuk ke dalam ruangan.

Baca Juga: Mengenal Sansevieria Si 'Lidah Mertua', Tanaman Anti Polusi Pilihan Tepat untuk Taman Kering

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular