Follow Us

Sama-sama Jadi Penutup Jendela, Ini Perbedaan Gorden dan Blind

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 05 Juni 2020 | 16:00
Jendela selain fungsional juga harus estetik, agar optimal perlu gorden dan blind.
dok. i.pinimg.com

Jendela selain fungsional juga harus estetik, agar optimal perlu gorden dan blind.

IDEAOnline-Kehadiran jendela bagi sebuah rumah, bukan hanya berfungsi sebagai ventilasi udara dan cahaya, melainkan juga memiliki nilai keindahan.

Agar jendela lebih optimal menjalankan fungisnya, tak bisa dilepaskan dari gorden dan blind.

Gorden atau blind ibarat bajunya jendela yang menyatukan fungsi dan keindahan.

Kehadirannya juga dapat menutupi kekurangan pada jendela atau ruang, misalnya kusen yang miring dan tak presisi, ukuran jendela yang tidak semestinya, atau kondisi dinding di sekitar jendela yang cacat, atau komposisi ruang yang tak seimbang.

Sama seperti fungsi baju pada manusia, pilihan baju bagi jendela pun beragam.

Gorden dan blind adalah 2 jenis baju pada jendela yang masing-masing memiliki banyak ragam bahan dan model.

Ulasan berikut ini menunjukkan perbedaan ciri pada gorden maupun blind dan beberapa perlakukan yang membuatnya berfungsi maksimal.

Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Jendela, Mana yang Ideal untuk Kebutuhan Ruangmu?

Gorden terbuat dari kain dan dibuka ke kiri atau ke kanan.
www.overstock.com

Gorden terbuat dari kain dan dibuka ke kiri atau ke kanan.

Gorden

Gorden umumnya terbuat dari kain, dan dibuka-tutup ke arah samping.

Semua jenis kain bisa saja dijadikan bahan untuk sebuah gorden.

Namun, ada persyaratan khusus jika ingin gorden berfungsi maksimal.

Salah satunya adalah bahan dapat menutup pandangan dengan baik (tidak tembus pandang) dan ketika dipasang, jatuhnya terlihat bagus.

Bahan atau kain yang berat (beludru, chenile, dan bahan sintetis lainnya), biasanya memenuhi syarat ini.

Selain berat, bahan ini juga memiliki serat rapat sehingga mampu memberikan privasi bagi penghuni di dalam ruang.

Tampilannya juga dapat mengubah kesan ruang menjadi lebih mewah.

Sementara bahan-bahan yang lebih ringan (katun, linen, satin, dan sutra), lebih cocok digunakan untuk memberikan kesan ruang yang lebih lembut.

Secara fungsi, bahan tipis (ringan) dapat mereduksi panas.

Sedangkan bahan tebal (berat) menjamin privasi, mengeblok pandangan dan panas.

Selain jenis bahan, pemilihan warna, pola, dan tekstur ikut juga menentukan keberhasilan penciptaan kesan ruang yang diinginkan, dan kemampuan gorden dalam merefleksikan cahaya.

Baca Juga: Mau Ganti Gorden? Ini Pilihan Bahan dan Desain untuk 3 Gaya Rumah Paling Populer

Horizontal blind.

Horizontal blind.

Blind Bahan Non Kain

Ada juga jenis penutup jendela yang dibuat dari bahan di luar kain, seperti aluminium, PVC, bambu, kayu solid, fiber, atau campuran dari bahan-bahan ini.

Jenis pertama, vertical blind, potongan materialnya diletakkan secara vertikal.

Di pasaran, kita temukan beberapa ukuran, di antaranya 90 mm, 127 mm, dan 100 mm.

Bahan yang digunakan adalah campuran kain dan plastik, campuran fiber dan PVC, campuran PVC dan poliester serta vinil.

Kedua, horizontal blind, adalah penutup jendela yang terdiri dari potongan bahan berbentuk persegi panjang dan diletakkan berjajar secara horizontal.

Selain kayu, bahan yang juga sering digunakan adalah plastik atau aluminium.

Ukuran keping materialnya beragam, dari 15 mm, 16 mm, 25 mm, sampai 50 mm.

Baca Juga: Mengantisipasi Cahaya dengan 4 Cara Mudah, Solusi Lahan Sempit

Roman Blind di kamar tidur.
dok. tuiss.co.uk

Roman Blind di kamar tidur.

Blind Berbahan Kain dan Lainnya

Kita kenal juga apa yang disebut roman blind dan roller blind.

Disebut roman blind jika ketika dibuka, penutup ini akan membentuk lipatan-lipatan yang saling tumpang tindih.

Model penutup jendela seperti ini menggunakan bahan kain yang memiliki bentuk berlipat-lipat.

Bahkan saat sedang dinaikturunkan, penutup ini tetap terlipat secara sempurna.

Roman blind membutuhkan rel khusus sebagai tempat bergantung yang sekaligus berfungsi mengatur (baca: mengerem) tali pengontrol.

Jenis ini bisa digunakan untuk semua jenis jendela yang ada di rumah.

Bahan yang biasa digunakan untuk ini adalah yang ringan seperti katun, linen, satin, sutra (dilapis).

Karena bahannya ringan maka roman blind cocok untuk ruang bergaya lembut dan modern.

Baca Juga: Menangkal Panas dan Cahaya, Begini Cara Kerja Secondary Skin

Menjadi pengontrol saat cuaca terik, roller blind inipun mampu bikin suasana temaram saat malam.

Menjadi pengontrol saat cuaca terik, roller blind inipun mampu bikin suasana temaram saat malam.

Roller blind bentuknya mirip dengan roman blind, hanya saat terbuka, penutup jendela akan tergulung ke arah atas bukan terlipat.

Menaik-turunkan kain bisa dilakukan dengan pegas ataupun rantai.

Untuk yang sistem pegas, cukup dengan menarik bagian kain ke arah bawah, sedangkan untuk sistem rantai dilakukan dengan menarik rantai yang ditempatkan di sisi kanan atau kiri roller blind.

Bahan roller blind antara lain kain (polyester), fiber, dan PVC.

Masing-masing bahan memiliki variasi berdasarkan tekstur, warna, desain, dan hiasannya. Sistem pegas lebih mahal daripada sistem rantai.

Jenis blind yang biasa diaplikasikan di perkantoran, hotel, dan apartemen ini, juga cocok diaplikasikan pada dapur dan ruang kerja.

Baca Juga: Gorden Bikin Panas Terperangkap di Dalam Rumah, Ini Cara Menyiasati!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest