IDEAOnline-Salah satu kendala seseorang tak bisa berkebun adalah terbaasnya lahan di rumah.
Apalagi bagi yang tinggal di apartemen mengingat hunian vertikal ini tak menyediakan halaman untuk masing-masing penguhinya.
Namun, ada nilai lebih tinggal di apartemen apalagi dengan unit yang tinggi membuat kamu memiliki pemandangan yang luas.
Saat malam hari, kamu bisa duduk-duduk di teras sambil memandang gedung dan jalanan kota jika apartemenmu dekat dengan jalan raya.
Namun, kekurangannya, ruang balkon atau teras yang dimiliki tidak besar seperti rumah tapak.
Meski saat ini, banyak rumah tapak yang halamannya juga minim.
Di bawah ini, ada enam langkah yang akan memberi kamu cara menyiasati teras rumah yang kecil tetapi tetap asri.
1. Buat cetak biru
Ukur ruang teras atau balkonmu, kemudian gambarlah di atas kertas grafik.
Tidak harus cantik, tapi skalanya harus akurat.
Buat sketsa sesuai dengan lembar kertas standar atau 8.5 inci x 11 inci.
Konversi setiap meter linier ke skala yang sesuai di atas kertas.
Baca Juga: Jangan Asal Bikin Balkon, Ini Rambu Meningkat Rumah Wajib Dipatuhi
2. Alokasikan ruang
Bagaimana kamu akan menggunakan taman ini?
Apakah kamu ingin makan atau memanggang di sana?
Apa kamu lebih ingin menumbuhkan buah dan bunga?
Bagaimana dengan penyimpanan?
Begitu tahu apa yang kamu inginkan, tambahkan barang pada sketsa, misalnya meja, tempat duduk, dan panggangan.
Buat skala seberapa besar meja, dan seberapa lebar kursi itu.
Pertimbangkan furnitur yang berfungsi ganda, seperti meja yang berfungsi ganda sebagai bangku atau tempat tanaman.
Kamu juga bisa mempertimbangkan perabot yang bisa dilipat dan tidak menghalangi jalan.
3. Menggabungkan hardscaping
Elemen estetika yang berat dan keras di lansekap atau hadscaping seperti pagar, geladak, dan batu akan bergantung pada anggaranmu.
Meski mahal, hardscaping profesional dapat menciptakan keindahan yang bertahan bertahun-tahun.
Namun, untuk perbaikan yang lebih sederhana, seperti menyembunyikan rantai yang sudah jelek, kamu dapat melakukannya sendiri.
Menambahkan bambu juga dapat kamu lakukan sendiri sebagai teralis alami.
Kemudian, jika kamu tidak suka dengan ubin pada teras, tutupi dengan kain lanskap dan tambahkan beberapa kerikil.
Untuk dinding, cobalah mengecatnya dengan warna pirus atau merah ceri.
Dalam ruang sempit dampak warna sangat besar.
Terakhir, kamu juga akan membutuhkan sumber air dari keran untuk memudahkan kamu menyiram tanaman.
Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-1, Enam Gangguan Fisologis Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya
4. Kenali paparan cuaca dan sinar matahari.
Dengan mengetahui zona, Anda akan dapat memastikan tanaman berkembang di tempat Anda yang tersedia.
Di kota-kota, bahkan jika kamutelah mengetahui arah timur dan barat, bangunan di seberang jalan dapat menutupi sebagian sinar matahari.
Tetapkan seberapa banyak sinar matahari langsung yang diterima kebunmu.
Tidak semua tanaman membutuhkan cahaya yang sama.
Jangan menebak, tetapi amati dan catat.
Bahkan di tempat yang kecil, satu sisi tamanmu mungkin berbeda dari yang lain.
Juga perhatikan angin.
Atap dan balkon sering terkena hembusan angin kencang yang bisa mendatangkan malapetaka pada banyak tanaman.
Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-2, Gangguan Hama pada Tanaman, Penyebab dan Penyembuhannya
5. Pilih tanaman
Tambahkan tanaman ke sketsamu menggunakan spidol warna.
Dalam literatur hortikultura dan label tanaman, ada tiga kategori tanaman yaitu pertama tanaman cocok untuk matahari penuh yang enam jam plus matahari langsung.
Kedua, tanaman semi teduh yang dipapar 3-6 jam matahari langsung dan ketiga, tanaman teduh penuh, yang tidak bisa terkena sinar matahari langsung.
Berdasarkan catatan ini, pilih tanaman yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Kalau bisa, pilih tanaman yang mekar pada saat berbeda-beda.
Pilih juga tanaman yang memiliki tekstur dan dedaunan yang menarik.
Buat tinggi yang bervariasi dengan menggunakan berbagai ukuran pot serta campuran tanaman keras dan semak belukar.
Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-4, Menjaga Daya Tahan, Kenali Kebutuhan Cahaya dan Pilihan Media
6. Pilih wadah atau pot yang tepat
Kamu akan membutuhkannya, kecuali kamu berkebun di tanah.
Jika berat menjadi masalah di atap, cobalah menggunakan wadah plastik, logam, fiberglass atau kantung tumbuh.
Wadah kayu, terakota, dan beton sebenarnya bagus jika berat tidak menjadi pertimbanganmu.
Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-3, Gangguan Penyakit pada Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya
Lalu, ingatlah bahwa jika taman kamu terletak di balkon yang mudah tersapu angin, wadah yang lebih besar cenderung tidak terguling daripada banyak wadah kecil.
Jadi, pertimbangkan untuk mengelompokkan tanaman daripada memajangnya masing-masing secara terpisah.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Enam Trik Berkebun di Balkon Apartemen Mungil"
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)