IDEAonline –Alam senantiasa memberikan daya tarik tersendiri bagi manusia.
Semodern apapun kehidupan kaum urban, namun alam tetap dianggap sebagai keindahan yang tak tertandingi. Coba sejenak bayangkan.
Udara sejuk nan menyehatkan, indahnya lanskap pegunungan, serta nyanyian “termewah” berupa gemerisik daun yang terterpa angin dan kicauan burung di pagi hari.
Siapa yang tidak menginginkan hal serupa di lingkungan tempat tinggalnya?
Rumah peristirahatan di sebuah lembah. Keinginan itu yang diungkapkan oleh pasangan musisi dan aktris, Ernest dan Nirina Sjarif, ketika memutuskan mempercayakan desain rumah peristirahatan ke Dendy Darman dari U&KL – Us and Kind of Life.
Seolah-olah berjodoh, lokasi rumah yang mereka inginkan ternyata memang memiliki view point berupa lembah.
Namun tentunya ini tak akan terasa istimewa jika tidak didukung dengan desain hunian yang tepat.
Udara dan cuaca Kota Bandung yang dingin dan sejuklah, yang menjadi alasan di balik pemilihan ide rumah dengan gaya Scandinavian.
Ide tersebut terasa seperti sebuah puzzle yang saling melengkapi.
Baca Juga: Tips Sukses Atap Beton Antibocor Adalah Memperhitungkan Desain dan...
Baca Juga: Sebelum Merancang Hunian, Sebaiknya Ketahui Dulu Posisi Septic Tank
Dingin dan gloomy-nya kawasan perbukitan di Bandung yang memberikan sensasi keindahan tersendiri, berpadu dengan sentuhan desain rumah yang menciptakan kesan terang, ringan, simpel, dan berkesan praktis dengan garis desain yang bersih.
Dendy Darman memang mengakui jika konsep rumah bagi Ernest dan Nirina memang terpengaruh gaya Mid Century Scandinavian.
Hal tersebut dapat dirasakan dari warna yang cerah dan garis desain yang ringan pada rumah, namun tetap mencirikan efektifitas dan interior yang simpel dan kompak khas U&KL.
Bahkan ruang-ruang di sini pun memang diarahkan sebagai interior yang penataannya bisa diubah sesuai kebutuhan.
Keinginan Ernest dan Nirina akan pandangan menyeluruh ke lembah dan perbukitan kemudian diadaptasi ke material bangunan, yakni dengan banyaknya panel kaca berukuran besar di sudut-sudut yang menghadap lanskap tersebut.
Selain karena kecilnya lahan, lantai atas dibuat seolah-olah berupa mezanin agar tetap terlihat menyatu dengan lingkungan luar dengan besarnya area yang dibiarkan terekspos.
Tentunya ini juga didukung dengan banyaknya penggunaan kaca pada material bangunan di lantai atas.
Secara keseluruhan, rumah ini memang dirancang agar tidak ada ruang ruang yang tak terlihat.
Karena itu, pada setiap sudutnya terdapat partisi kaca agar penghuninya senantiasa mendapatkan akses pandangan ke lanskap lembah dan pegunungan.
Tidak hanya itu, material kayu juga turut diterapkan pada beberapa bagian untuk menciptakan suasana hangat layaknya rumah untuk berlibur.
Tangga Tampil Beda
Tentunya kita ingat di mana kerap menemui pelat besi model ini. Ya, pelat besi ini kerap kita temui sebagai bahan bumper atau lantai kendaraan umum.
Tetapi, di rumah pasangan Ernest dab Nirina ini, pelat besi ini justru menjadi salah satu aksen yang menarik, yaitu sebagai material tangga.
Berkat motif yang khas pada pelat besi, tangga juga berfungsi sebagai elemen estetis pada rumah.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Majalah IDEA edisi 142
(*)