Follow Us

Tak Perlu Pusing-pusing, Begini Cara Mengalirkan Udara di Rumah Tropis

Fatur Rohman - Kamis, 09 Juli 2020 | 11:00
Tampak depan rumah memperlihatkan sistem atap bertingkat dengan bukaan-bukaan yang dapat membantu mengalirkan udara di dalam rumah.
FOTO: DOK. IAI PUSAT

Tampak depan rumah memperlihatkan sistem atap bertingkat dengan bukaan-bukaan yang dapat membantu mengalirkan udara di dalam rumah.

IDEAonline -Prinsip desain yang diterapkan pada rumah ini dapat menciptakan sistem pengudaraan alami yang ideal.

Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami pada rumah ini. Tiga hal tersebut adalah penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang bervoid.

Simak bagaimana ketiganya bisa saling “bekerja sama”.

Memakai Sopi-sopi

Baca Juga: Mau Tau Cara Hidroponik untuk Pemula? Simak Langkah Pentingnya!

Baca Juga: Cegah Ubin Popping, Ini Dia Cara Pasang Homogeneous Tile Seharusnya!

Rumah ini terdiri dari 3 lantai; lantai 2 dan 3 berupa mezanin (sebagian lantai di bagian depan dihilangkan).

Setiap lantai mezanin diberi naungan atap, sehingga bentuk atapnya bertingkat. Model seperti ini bertujuan memudahkan dibuatnya bukaan untuk mengalirkan udara.

Setiap atap panjangnya dilebihkan untuk menghindari tampias karena adanya bukaan-bukaan. Struktur utama atap bertingkat ini menggunakan dinding sopi-sopi beton.

Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap.

Baca Juga: Cegah Ubin Popping, Ini Dia Cara Pasang Homogeneous Tile Seharusnya!

Baca Juga: Didasarkan Atas Kepercayaan Kuat kepada Dewa, Setiap Rumah di Desa Ini Tak Gunakan Pintu, Yakin Aman?

Pada aksonometri rumah ini, terlihat atap utama menggunakan struktur dinding sopi-sopi dan balok atap. Sedangkan bagian lainnya berupa atap tambahan/teritisan yang memakai balok konsol, misalnya pada balkon.
FOTO: DOK. IAI PUSAT

Pada aksonometri rumah ini, terlihat atap utama menggunakan struktur dinding sopi-sopi dan balok atap. Sedangkan bagian lainnya berupa atap tambahan/teritisan yang memakai balok konsol, misalnya pada balkon.

Penggunaan sopi-sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas. Karena ada klerestori (jendela dekat atap), maka perlu ada balok melintang tambahan untuk menopangnya.

Atap lainnya adalah atap tambahan atau teritisan berupa struktur balok konsol, misalnya pada balkon atau jendela di lantai bawah.

Meletakkan Lubang Ventilasi

Prinsip mengalirkan udara di rumah adalah adanya ventilasi silang. Ventilasi silang dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran.

Baca Juga: Brasil Kini Tempati Urutan Kedua Negara dengan Kasus Covid-19 Terbesar, Makin Kacau Setelah Presidennya Juga Kena, Dua Menteri Kesehatannya Bahkan Mundur

Baca Juga: Waspadai, Inilah Jenis Penyakit Mematkan yang Sering Dialami Kucing

Cara tersebut dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir (prinsip terjadinya angin Pergerakan udara di rumah ini didesain untuk bisa mengalir secara horizontal maupun vertikal.

Lubang ventilasi di kamar mandi, separuh krepyak dan separuh kaca untuk memasukkan cahaya. pengaturan krepyak dan kaca ini juga diterapkan pada klerestori.
FOTO: DOK. IAI PUSAT

Lubang ventilasi di kamar mandi, separuh krepyak dan separuh kaca untuk memasukkan cahaya. pengaturan krepyak dan kaca ini juga diterapkan pada klerestori.

Aliran horizontal terjadi karena adanya jendela dan lubang-lubang ventilasi yang letaknya saling berseberangan di dua sisi dinding.

Selain itu, ada pula klerestori yaitu jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap. Tiap lantai memiliki bukaan, semuanya dinaungi oleh teritisan atap agar tidak tampias.

Diapit Taman Berbentuk “L”

Selain desain rumah yang sangat tropis, pengaturan massa bangunan pun turut mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami yang baik.

Rumah ini terletak di hoek, menghadap ke arah timur dan dikelilingi taman berbentuk “L”. Peletakan bangunan diapit ruang terbuka memungkinkan terjadinya ventilasi silang.

Oleh sebab itu di sini semua bukaan yang saling berseberangan diletakkan menghadap ke taman agar udara bisa mengalir bebas.

Klerestori dilihat dari dalam (dekat pintu menuju balkon lantai 2). Klerestori ini, selain membuat sejuk juga memasukan sinar matahari pagi sampai kira-kira pukul 09.00 WIB.
FOTO: DOK. IAI PUSAT

Klerestori dilihat dari dalam (dekat pintu menuju balkon lantai 2). Klerestori ini, selain membuat sejuk juga memasukan sinar matahari pagi sampai kira-kira pukul 09.00 WIB.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 87

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular