IDEAonline -Prinsip desain yang diterapkan pada rumah ini dapat menciptakan sistem pengudaraan alami yang ideal.
Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami pada rumah ini. Tiga hal tersebut adalah penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang bervoid.
Simak bagaimana ketiganya bisa saling “bekerja sama”.
Memakai Sopi-sopi
Baca Juga: Mau Tau Cara Hidroponik untuk Pemula? Simak Langkah Pentingnya!
Baca Juga: Cegah Ubin Popping, Ini Dia Cara Pasang Homogeneous Tile Seharusnya!
Rumah ini terdiri dari 3 lantai; lantai 2 dan 3 berupa mezanin (sebagian lantai di bagian depan dihilangkan).
Setiap lantai mezanin diberi naungan atap, sehingga bentuk atapnya bertingkat. Model seperti ini bertujuan memudahkan dibuatnya bukaan untuk mengalirkan udara.
Setiap atap panjangnya dilebihkan untuk menghindari tampias karena adanya bukaan-bukaan. Struktur utama atap bertingkat ini menggunakan dinding sopi-sopi beton.
Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap.
Baca Juga: Cegah Ubin Popping, Ini Dia Cara Pasang Homogeneous Tile Seharusnya!
Penggunaan sopi-sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas. Karena ada klerestori (jendela dekat atap), maka perlu ada balok melintang tambahan untuk menopangnya.
Atap lainnya adalah atap tambahan atau teritisan berupa struktur balok konsol, misalnya pada balkon atau jendela di lantai bawah.
Meletakkan Lubang Ventilasi
Prinsip mengalirkan udara di rumah adalah adanya ventilasi silang. Ventilasi silang dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran.
Baca Juga: Waspadai, Inilah Jenis Penyakit Mematkan yang Sering Dialami Kucing
Cara tersebut dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir (prinsip terjadinya angin Pergerakan udara di rumah ini didesain untuk bisa mengalir secara horizontal maupun vertikal.
Aliran horizontal terjadi karena adanya jendela dan lubang-lubang ventilasi yang letaknya saling berseberangan di dua sisi dinding.
Selain itu, ada pula klerestori yaitu jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap. Tiap lantai memiliki bukaan, semuanya dinaungi oleh teritisan atap agar tidak tampias.
Diapit Taman Berbentuk “L”
Selain desain rumah yang sangat tropis, pengaturan massa bangunan pun turut mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami yang baik.
Rumah ini terletak di hoek, menghadap ke arah timur dan dikelilingi taman berbentuk “L”. Peletakan bangunan diapit ruang terbuka memungkinkan terjadinya ventilasi silang.
Oleh sebab itu di sini semua bukaan yang saling berseberangan diletakkan menghadap ke taman agar udara bisa mengalir bebas.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 87
(*)