IDEAonline – IDEA lovers apa ada yang berniat membangun walkin closet di kamar tidur? Sebenarnya apa saja yang diperlukan? Yuk simak di sini.
Perbedaan
Tim IDEA akan coba menjelaskan sedikit mengenai bermacam-macam tempat penyimpanan pakaian. Tempat pakaian yang biasa kita miliki di ruang tidur adalah lemari pakaian.
Dalam bahasa internasionalnya mungkin dikenal dengan sebutan cupboard atau armoire. Definisi ini kemudian bergerak lebih luas; yang bentuknya lebih besar lagi—biasanya sampai ke plafon—sering disebut wall cabinet atau wardrobe.
Baca Juga: Begini Penampakan Rumah Mewah SBY Konon Harganya Tembus Rp 300 Miliar, Mewah dan Bergaya Minimalis!
Baik cupboard ataupun wardrobe, sering juga disebut closet, artinya tempat penyimpanan tertutup.
Jenis tempat penyimpan ini biasanya hanya memanfaatkan satu sisi dinding atau ceruk dinding. Atau bisa juga berbentuk lemari, baik yang menempel pada dinding atau berdiri sendiri dan bisa dipindahpindahkan.
Closet bisa saja dibuat berbentuk “L” mengikuti sudut kamar, namun biasanya tetap menggunakan satu sisi dinding.
Walk-in closet, sedikit berbeda dengan closet, karena merupakan satu ruangan tersendiri yang dimanfaatkan untuk menyimpan pakaian, atau peralatan lainnya.
Sisi dinding yang digunakan dalam walk-in closet bisa terdiri dari dua sisi, tiga sisi, atau bahkan empat sisi, dengan atau tanpa meja rias, atau meja untuk mencocokkan setelan pakaian yang akan digunakan.
Syarat atau faktor pertama yang perlu dipertimbangkan saat akan membuat walk-in closet adalah jenis dan jumlah barang yang akan diwadahi di dalamnya.
Secara sederhana, barang yang biasanya ada dalam closet adalah sebagai berikut.
- Pakaian lipat, pakaian gantung ½ panjang (kemeja dan pakaian atas/ bawah), dan pakaian gantung panjang (long dress dan pakaian lain yang menerus).
- Aksesori dalam kotak (misalnya perhiasan, kaos kaki, pakaian dalam, dan sapu tangan), dan aksesori gantung (seperti dasi, kerudung, selendang, slayer, dan gesper).
- Perlengkapan bepergian, koper besar, kecil, dan koleksi tas tangan.
- Perlengkapan tidur (yaitu bed cover, selimut, seprai, bantal dan guling cadangan, bantal kursi/sofa) dan perlengkapan mandi (handuk, baju mandi).
- Kotak berisi koleksi sepatu dan sandal, dan kebutuhan khusus lainnya. Setelah menentukan jenis barang yang akan disimpan, baru tentukan apakah kita akan membuat closet dengan memanfaatkan satu sisi dinding, menggunakan lemari atau wall cabinet, atau menggunakan satu ruang tertentu (walk-in closet) yang bisa saja terpisah dari ruang tidur. Khusus walk-in closet ada beberapa pertimbangan lain.
• APAKAH mau dibuat tertutup dalam bentuk lemari dan laci tertutup, atau dibiarkan terbuka dalam bentuk rak-rak simpan dan gantung yang terbuka.
Keduanya dapat dipilih sesuai kebutuhan. Jenis terbuka juga bisa aman dari debu selama ruangan tersebut tertutup dengan baik dan tidak terlalu sering dibuka.
• BILA dinding cenderung lembab, maka disarankan pada bagian belakangnya dibuat penyekat dari kayu atau plastik, agar ada jarak udara antara dinding dengan lemari pakaian, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan pada pakaian.
• BUKAAN kaca atau jendela juga baik digunakan untuk memberi hawa atau mengangin-aginkan pakaian agar tidak lembab. Namun perhatikan faktor debu dan cahaya matahari langsung yang bisa merusak pakaian.
Mengenai ukuran sebetulnya fleksibel, tapi bisa menggunakan ukuran standar yang biasa digunakan orang. saya sudah buatkan sketsa walk-in closet dilihat dari ruang tidur, serta gambaran sederhana walk-in closet-nya.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 66
(*)