IDEAOnline-Hanya menikmati rumah di waktu malam?
Itu hal yang biasa dialami oleh masyarakat saat ini, utamanya adalah masyarakat urban di perkotaan.
Berangkat di pagi hari dan pulang ketika hari sudah malam.
Maka, tak hanya di siang hari, di malam hari pun sudah sepantasnyalah rumah harus dibuat nyaman dan indah.
Saat inilah dibutuhkan cahaya buatan yang berperan sebagai penerang utama bagi rumah untuk menggantikan cahaya alami.
Kebutuhan ini menjadi rutin setiap hari dan harus dipenuhi.
Sebab, segala aktivitas di malam hari sudah pasti akan terhambat jika tidak ada cahaya buatan.
Dulu saat listrik belum ditemukan, lampu obor dari kayu, lampu minyak tanah, lilin, lampu gas, adalah jenis sumber cahaya buatan yang banyak digunakan.
Setelah listrik ada, maka lampu listrik inilah yang hadir dan banyak digunakan sebagai penerang di waktu malam.
Baca Juga: Inilah Perjalanan Inovasi Lampu Pintar, Bikin Hidup Nyaman dan Mudah
Yang manapun akan digunakan sudah pasti sah-sah saja, namun harus diingat bahwa jenis sumber cahaya tertentu akan menentukan suasana ruang yang dihasilkan nantinya.
1. Tak Sekadar Nyala dan Terang
Seperti halnya cahaya alami yang dalam penggunaannya perlu disaring dan dikelola, maka cahaya buatan (lampu) pun harus direncanakan sebaik mungkin agar kehadirannya menciptakan kenyamanan dan membantu berjalannya aktivitas yang kamu lakukan.
Mengaplikasikan lampu memang tak bisa asal pasang.
Namun, harus memperhatikan banyak hal terkait dengan cahaya yang bisa dihasilkan dari lampu itu sendiri.
Cahaya yang terlalu terang dari lampu akan membuat mata kita silau.
Sebaliknya jika kurang cahaya maka mata akan berakomodasi terus menerus sehingga cepat lelah.
Penggunaan cahaya buatan haruslah memenuhi beberapa syarat agar tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan mata.
Baca Juga: Cara Atur Arah Cahaya di Kamar Tidur, Jangan Abaikan Letak Jendela!
2. Jangan Timbulkan Panas
Pencahayaan buatan tidak boleh sampai me-nimbulkan pertambahan suhu udara.
Jika hal ini terjadi, diusahakan supaya suhu tersebut turun.
Pengaturan ventilasi, AC, atau fan dapat menjadi solusi untuk masalah ini.
3. Intensitas yang Tepat
Sumber cahaya (lampu) haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.
Baca Juga: Fungsi Terus Berkembang, Pakai Lampu untuk Ciptakan 4 Hal Ini
4. Beda Fungsi, Beda Pencahayaan
Pencahayaan ruang butuh perencanaan matang.
Setiap rumah memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda.
Bagaimana mengukur ketepatannya?
Di sisnilah dibutuhkan campur tangan seorang konsultan lighting, agar sumber cahaya yang kamu gunakan memberikan efek seperti yang kamu inginkan dan sesuai dengan yang kamu butuhkan.
Cahaya yang sampai ke ruang (objek) haruslah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan ruang, dan sesuai dengan kebutuhan cahaya bagi tiap orang yang melakukan aktivitas.
Oleh karenanya, aplikasi lampu harus memperhatikan tingkat cahaya yang dibutuhkan.
Umumnya, cahaya yang datang dari sumber cahaya ini akan digunakan untuk tiga hal yaitu bekerja, membaca, dan sebagai elemen estetis pada ruang.
Tingkat cahaya yang dibutuhkan tiap orang juga berbeda-beda tergantung pada: usia, ukuran objek yang dilihat, serta tingkat dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Baca Juga: Menerangi Kamar Mandi, Begini Pilihan dan Pengaturan Lampunya
#berbagiIDEA