IDEAonline –Bukan cuma keindahan alam yang tersimpan di Danau Toba, Sumatera Utara. Arsitektur rumahnya pun tidak kalah menariknya.
Obyek wisata Danau Toba terletak dekat dengan kota turis Parapat yang berjarak lebih kurang 176 km dari Medan, ibukota Sumatera Utara.
Danau seluas 80 km x 25 km ini memiliki pulau yang besar di tengah-tengahnya, bernama pulau Samosir.
Sekitar danau Toba inilah yang menjadi tempat bermukimnya masyarakat Batak Toba, kelompok etnis dengan jumlah yang besar.
Wilayah ini memiliki hasil bumi yang melimpah sehingga masyarakatnya pun dapat hidup makmur dengan mengolah hasil bumi tersebut.
Kelompok masyarakat ini pun punya kebudayaan yang khas, termasuk dalam bidang arsitektur.
Arsitektur Batak Toba biasa dikenali dari bentuk atapnya yang menjulang tinggi dan ornamen khas pada badan bangunannya.
Tidak Memakai Paku
Pada dasarnya terdapat 2 tipe bangunan tempat tinggal pada arsitektur Toba, yakni hunian (rumah) dan lumbung (sopo).
Bangunan rumah berupa rumah panggung (1,6 m – 1,75 m di atas tanah), terdapat tangga (balatuk) yang mengarah tepat pada pintu masuk rumah.
Pintunya tidak terpasang secara vertikal seperti biasanya tapi secara horizontal (pintu berada di lantai).
Baca Juga: Ini Khasiat Masukan Garam Dapur Kasar ke Dalam Akuarium, Ajaib!
Jadi seseorang yang akan masuk harus membuka pintu ke arah atas. Ruang di bagian bawah rumah panggung biasa digunakan untuk kandanghewan yang sekelilingnya diberi pagar.
Ruang dalam rumah berupa satu ruang luas yang sama sekali tidak berpenyekat. Kendati tak ada batas yang jelas, pembagian ruang tetap ada.
Detail pembagiannya bisa dilihat pada gambar denah. Seperti rumah tradisional lainnya, sambungan pada struktur bangunan sama sekali tidak memakai paku melainkan dengan ikatan-ikatan dari ijuk.
Bangunan Lumbung
Lumbung (sopo) terletak di sebelah bangunan rumah. Sesuai dengan namanya, lumbung digunakan untuk tempat menyimpan bahan makanan.
Tapi sebetulnya bangunan ini punya banyak fungsi selain sebagai tempat penyimpanan.
Satu unit bangunan lumbung terdiri dari 3 lantai. Paling bawah adalah kandang hewan, berada setinggi 1,6 m dari permukaan tanah yang dipagari oleh balok setinggi 40 cm.
Lantai 2 (1,8 m dari permukaan tanah) merupakan ruang jeda setinggi 30 cm antara lantai 1 dan 3 agar tikus tidak bisa memasuki lumbung.
Lantai teratas adalah ruang untuk penyimpanan bahan makanan. Akses untuk masuk ke lumbung berupa pintu yang berada di lantai.
Ornamen dan Warna
Salah satu tipe rumah Batak Toba adalah Ruma Gorga.
Gorga artinya motif/ornamen. Ruma Gorga berarti rumah yang seluruh bangunannya dipenuhi dengan lukisan-lukisan dan ukiran-ukiran kayu bermotif ornament yang khas.
Baca Juga: Berkisar Rp 2-4 Jutaan, Begini Renovasi Dapur Murah Ala @Idekuhandmade
Warna-warna yang dominan dipakai pada bangunan Batak Toba adalah merah dan hitam.
Merah—terbuat dari batu hula, sejenis tanah liat yang dicampur dengan kapur dan getah nangka sebagai perekat—biasa digunakan sebagai latar belakang.
Sedangkan hitam (campuran hau andulpak/arang dan getah nangka) digunakan untuk membentuk motifmotif.
Terkadang ditambahkan pula warna putih yang berasal dari batu kapur.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 74
(*)