Follow Us

Hati-hati, Perbaiki Kerusakannya Sebelum Melakukan Pengecatan Ulang!

Fatur Rohman - Senin, 07 September 2020 | 10:48
Sebelum mengecat, pastikan objek dalam keadaan bersih dari debu dan kotoran.
DIY Network

Sebelum mengecat, pastikan objek dalam keadaan bersih dari debu dan kotoran.

Setelah cat terkelupas, Anda belum bisa langsung melakukan pengecatan. Cek dulu kondisi kelembaban dengan alat protimeter.

Kadar kelembaban yang diijinkan berkisar 6% - 16% atau maksimal sekitar 22%. Lebih dari itu, tembok belum siap dicat karena masih bersifat basa sehingga bisa merusak lapisan cat.

Untuk memperbaikinya, Anda harus mendiamkan dulu dinding tersebut hingga kelembabannya berkurang.

Baca Juga: Miliki Banyak Keunikan dan Juga Perbedaan Sistem Ruang, Ini Dia Arsitektur Khas Batak Toba

Baca Juga: Susah Tidur? Cobain Cara Kuno nan Ampuh dengan Letakan Bawang Putih di Bawah Bantal!

Selain kelembaban, lihat juga kadar alkali dinding tersebut. Pakailah kertas universal indicator pH atau kertas lakmus untuk mengukur tingkat derajat keasaman (pH) dinding.

Tempelkan kertas pada dinding yang sebelumnya sudah dibasahi. Bandingkan warna kertas lakmus yang sudah ditempelkan tadi dengan petunjuk warna yang terdapat pada kotak kertas lakmus.

Bila kadar pH-nya menunjukkan angka antar 7 - 8,5 maka tembok sudah siap untuk dicat.

Untuk mengurangi kelembaban dan kadar alkali yang tinggi, sangat disarankan untuk memakai cat dasar atau resisting primary coating.

Hal ini bertujuan untuk mencegah kelembaban atau serangan garam alkali dari dalam dinding yang menyerang lapisan cat baru.

Selain itu, cat dasar ini berguna untuk mengurangi hasil pengecatan yang tidak rata atau belang lantaran warna cat baru lebih muda dari cat yang lama.

Bila semua perbaikan dinding sudah dilakukan, tibalah saatnya Anda memulai proses pengecatan dengan warna cat sesuai keinginan Anda. Selamat mengecat!

Editor : iDEA

Latest