Follow Us

Mengenal Konsep Unfinished, Material Ekspos Dulu dan Sekarang

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 11 September 2020 | 19:40
Material bata ekspos pada area void.

Material bata ekspos pada area void.

Dengan kata lain, turunnya kualitas produk pada jenis material tertentu memunculkan munculnya mateial lain sebagai solusinya untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu.

Baca Juga: Kreatif Aplikasikan Material Ekspos, Bolehkah Pakai Produk Turunan?

Tampilan layaknya ekspos semen di lantai ini dihadirkan dengan menggunakan pelapis lantai vinil.
freshome

Tampilan layaknya ekspos semen di lantai ini dihadirkan dengan menggunakan pelapis lantai vinil.

Asli atau Tiruan?

Bagaimana konsep kejujuran material itu diterapkan saat ini?

Jika konsep kejujuran material itu dasarnya adalah menonjolkan material dasar, apakah itu harus dipenuhi dengan menggunakan material yang sebenarnya (asli) atau dapat menggunakan material artificial (pengganti)nya yang saat ini sudah begitu banyak pilihannya di pasaran?

Menjawab hal ini Cosmas mengungkapkan akan pentingnya membangun tanpa merusak alam.

Ketika kayu semakin langka karena bumi tak mampu mencukupi banyaknya kebutuhan dan makin sulit mendapatkan kayu yang kualitasnya baik, misalnya, maka tak ada salahnya kita gunakan material pengganti yang menampilkan wajah layaknya kayu.

Sekarang banyak sekali kusen-kusen jendela berbahan aluminium tapi kelihatan seperti kayu.

Beton, kayu, batu bata, semuanya sudah ada tiruannya dalam rupa material baru yang sangat mudah pengaplikasiannya dan tentu karena itu merupakan hasil industri, perawatannya pun akan lebiih mudah.

“Memang kita harus tetap waspada, bahwa produk-produk baru hasil industri ini jangan sampai menimbulkan limbah-limbah yang merusak alam. Selama itu bisa dicapai, tidak ada salahnya kita gunakan,“ ujar Cosmas.

“Perkembangan teknologi itu perlu waktu dan proses. Lama-lama tentu akan lebih sempurna, sehingga material pengganti tak hanya menampilkan visual yang serupa aslinya namun juga rasa yang sama dengan aslinya,” pungkasnya.

Editor : Maulina Kadiranti

Latest